Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Analisis Performansi Rancang Bangun Ice Cube Maker dengan Menggunakan TXV sebagai Alat Ekspansi
Deden Hadiman (2017) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan penyegar dan pelepas dahaga dengan kualitas baik membuat hotel, maupun restoran yang menyediakan minuman dan buah-buahan segar membutuhkan sistem pendingin untuk menjaga minuman dan buah-buahannya agar terjaga dalam kondisi segar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam pengadaan es batu untuk penyegar dan pelepas dahaga, biasanya pihak hotel maupun restoran memesan dari pabrik es batu atau membuat es batu dengan menggunakan lemari es. Namun, cara ini tidak praktis dan tidak efisisien karena cara tersebut memakan waktu yang lama. Oleh karena itu, dibuatlah ice cube maker untuk mengatasi hal tersebut. Efisiensi refrigerasi pada ice cube maker, menggunakan TXV sebagai alat ekspansi dengan refrigeran primer R-134a harus lah baik. Hal ini bertujuan agar massa es yang dihasilkan sesuai data rancangan dapat tercapai. Efisiensi refrigerasi rata-rata yang dicapai pada sistem adalah sebesar 80.88%, namun massa es yang dihasilkan adalah sebesar 0.15 Kg sehingga masih jauh dari data rancangan yaitu 0.53 Kg. Dimana, pemanenan es tersebut dilakukan secara manual. Beberapa faktor yang menyebabkan ketidakberhasilan pemanenan es secara otomatis adalah aliran air yang kurang merata, konstruksi dan kemiringan dari cetakan yang kurang baik serta pada saat proses defrost es pada cetakan saling menyatu, sehingga menyebabkan es sulit untuk jatuh. Kata kunci: ice cube maker, TXV, efisiensi refrigerasi.
Ringkasan Alternatif
The increasing demand of refreshment and beverage with good quality makes the hotel, and restaurant which provide drinks and fresh fruits require cooling systems to keep the beverage and fruits to be maintained in a fresh condition in accordance with the needs of the community. In the procurement of ice cubes for refreshment and beverage, usually the hotels and restaurants order to the manufactures or make ice cubes using the fridge. However, this method is not practical and not efficient because it takes a long time. Therefore, they invented ice cube maker to overcome it. Efficiency of refrigeration on ice cube maker, using a TXV expansion device with the primary refrigerant R-134a should overcome it. It is intended that the ice is generated according to the data plan which can be achieved. Average refrigeration efficiency achieved in the system is 80.88%, but the resulting ice is 0,15 kg which is far from the design data of 0,53 Kg. Ice harvesting is done manually. Some of the factors that led to the failure of automatically harvesting ice is the uneven water flow, mold construction and the poor slope and at the time of defrosting ice mold merge with each other, causing the ice is hard to fall. Keywords: ice cube maker, TXV, refrigeration efficiency.
Sumber
Judul Serupa
  • Analisis Performansi Rancang Bangun Ice Cube Maker dengan Menggunakan Kapiler sebagai Alat Ekspansi