Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Analisis Pola Kalimat-No Kiwami Dan -No Itari Dalam Bahasa Jepang
Niki Dwiyanti NIM. (2016) | Skripsi | Sastra Jepang
Bagikan
Ringkasan
Salah satu kendala yang dihadapi oleh pembelajar bahasa Jepang ialah adanya pola kalimat yang bersinonim seperti ~no kiwami dan ~no itari. Pola kalimat tersebut sering digunakan oleh orang Jepang sebagai penutur aslinya, juga termasuk ke dalam salah satu pola kalimat di tingkat lanjut (N1). Referensi buku bahasa Jepang tingkat lanjut (N1) masih sangatlah jarang. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian pola kalimat dan makna ~no kiwami dan ~no itari serta ingin mengetahui apakah bisa saling menggantikan atau tidak di dalam kalimat bahasa Jepang. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskripstif analisis dan pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik yang dilakukan dalam pengumpulan datanya ialah dengan melakukan studi pustaka dan mengadakan angket terhadap orang Jepang. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu bahwa makna ~no kiwami adalah: “benar-benar”, “ter-“. “batas”, “tertinggi”, “luar biasa”, “sangat”, “puncak”, “ujung”, dan “pucuk”. Sedangkan makna ~no itari ialah: “benar-benar”, “sangat”, “beranjak”, “batas”, “puncak”, “gelora muda”, “kesembronoan”, “tertinggi”, “tanda”, dan “mendapat”. Disamping itu, kata pembentuk ~no kiwami meliputi; kata benda konkret dan abstrak, adjektiva-na. Sedangkan pada ~no itari, kata benda konkret tidak bisa digunakan. Kemudian dapat tidaknya ~no kiwami dan ~no itari saling menggantikan tergantung dari kata pembentuknya. Berdasarkan uraian di atas penulis memberikan saran agar pembelajar bahasa Jepang lebih mengenal serta memahami keberagaman pola kalimat khususnya pola kalimat ~no kiwami dan ~no itari, yakni dengan lebih banyak mencari referensi dan memahami pola kalimat tingkat lanjut baik dari buku maupun internet. Selain itu agar dapat diaplikasikan, misalnya ketika membaca surat kabar atau berbicara dengan native speaker sehingga komunikasi bahasa Jepang akan berlangsung baik.
Ringkasan Alternatif
One of the difficulties is found in sentences by Japanese learners is the sentence patterns of synonym, like ~no kiwami and ~no itari. The sentence pattern is usually used by Japanese people as native speaker, and also included into one of patterns in advanced of (N1). The references of book in advance of Japanese language is still rare. Therefore, the writer of this research is interested to discuss it based on its functions, use, and meaning of ~no kiwami and ~no itari, and need to know whether those of them could be substituting or not in Japanese sentence. In this research, the writer uses descriptive analysis method and qualitative approach. Meanwhile, the technique to do in collecting data on this research is that by conducting library study, and giving a questionnaire to some Japanese. The writer also takes some conclusions, they are, the meanings of ~no kiwami are: “benar-benar”, “ter-“, “batas”, “tertinggi”, “luar biasa”, sangat, “puncak”, “ujung”, “pucuk”. Whereas ~no itari are: “benar-benar”, “sangat”, “beranjak”, “batas”, “puncak”, “gelora muda”, “kesembronoan”, “tertinggi”, “tanda”, and “mendapat”. Word formation ~no kiwami covers: concrete and abstract word, adjective –na, while, ~no itari, concrete noun is unable to use. Then, whether or not ~no kiwami and ~no itari is substituting each other depends on word formation. Based on statement above, the writer gives conclusion for further Japanese learners to know and understand the variety of sentence pattern, especially both ~no kiwami and ~no itari that are to find more references and to understand further sentence pattern from book or internet. Beside of it, can be applied, for example when reading a newspaper and speaking with native speaker, so that learner communication can be ongoing well.
Sumber