Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Analisis Potensi Dark Tourism di Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda
Destia Arifah (2018) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Dark tourism merupakan istilah baru dalam dunia pariwisata yang sedang dikembangkan. Munculnya penelitian-penelitian tentang studi dark tourism memunculkan keinginan yang kuat untuk mengembangkan pariwisata agar dikenal oleh masyarakat umum. Indonesia memiliki banyak destinasi wisata yang dapat diidentifikasikan sebagai destinasi dark tourism. Salah satunya adalah goa Belanda dan goa Jepang yang ada di Taman Hutan Raya Ir.H. Djuanda kota Bandung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi dark tourism di Taman Hutan Raya Ir.H. Djuanda. Potensi dark tourism adalah kemampuan wisata yang dimiliki suatu wilayah dimana wilayah tersebut memiliki sejarah dalam tragedi manusia, bencana hingga kematian yang dapat dirasakan oleh wisatawan. Penelitian tentang potensi dark tourism dilakukan dengan metode penelitian kualitatif. Data didapatkan dua sumber dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam dengan staf lapangan sub tata usaha dan staf retribusi yang bertugas secara langsung memantau seluruh objek wisata yang berada di Tahura. Data yang sudah didapatkan dianalisis dengan metode analisa konten dengan pendekatan komponen pariwisata 4A. Berdasarkan hasil analisa didapatkan bahwa Taman Hutan Raya Ir.H. Djuanda berpotensi sebagai dark tourism karena telah memenuhi beberapa katagori dark tourism spectrum yaitu adanya tujuan edukasi, keaslian objek wisata, sejarah kelam yang dimiliki dan fungsinya yang menjadi museum lapangan. Kata Kunci: Potensi Wisata, Dark Tourism, Taman Hutan Raya Ir.H. Djuanda.
Ringkasan Alternatif
Dark tourism is a new term in the world of tourism being developed. The emergence of studies on the study of dark tourism raises a strong desire to develop tourism to be known by the general public. Indonesia has many tourist destinations that can be identified as a destination of dark tourism. One of them is the goa Belanda and goa Jepang in the Taman Hutan Raya Ir.H. Djuanda city of Bandung. Objection of this research is to know how the dark potencial at Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. The potential for dark tourism is the tourism capability of an area where the region has a history of human tragedies, disasters to death that tourists can perceive. Research on the potential of dark tourism is done by qualitative research method. The data obtained three sources with observation techniques, documentation and in-depth interviews with field sub administrative staff and retribution staff who directly monitor all tourist attractions in Tahura. The data obtained were analyzed by content analysis method with 4A tourism component approach. Based on the analysis result, it was found that Taman Hutan Raya Ir.H. Djuanda has the potential to become dark tourism because it has fulfilled several categories of dark tourism spectrum that is the purpose of education, the authenticity of the tourist object, the dark history that is owned and its function becomes the field museum. Keywords: Tourism Potential, Dark Tourism, Taman Hutan Raya Ir.H. Djuanda.