Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Analisis Potensi Kerugian PT 23 akibat Kebocoran Kalor Insulasi Pipa Air Dingin
Zahrina Maretta Fildzah (2020) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Pada tugas akhir ini dilakukan analisis kebocoran kalor pada jalur pemipaan distribusi air dingin. Data yang diamati untuk perhitungan diambil dari jalur pemipaan distribusi air dingin pada sistem water-cooled chiller di PT 23, dengan R-134A sebagai refrigeran primer dan air sebagai refrigeran sekunder. Tujuan analisis ini untuk mengetahui berapa kerugian kalor pada jalur pemipaan distribusi air dingin dan menghitung biaya kerugian yang dialami PT 23. Jalur pemipaan distribusi air dingin dapat dikatakan mengalami kebocoran kalor apabila kenaikan temperatur air dari evaporator header menuju AHU maupun sebaliknya lebih dari 1⁰C. Parameter yang diamati adalah temperatur air keluar evaporator head, temperatur air masuk evaporator head, temperatur air masuk AHU, temperatur air keluar AHU, tekanan air masuk evaporator, tekanan air keluar evaporator, tekanan air masuk AHU, tekanan air keluar AHU, temperatur permukaan pipa, temperatur insulasi, temperatur lingkungan, panjang dan dimensi pipa, dan tebal insulasi. Dari data yang diperoleh dapat dihitung laju aliran, kerugian energi, dan perpindahan kalor pada sistem. Kerugian kalor aktual yang dialami PT 23 untuk 5 jalur pemipaan distribusi air dingin pada AHU supply sebesar 39,21 kW dan pada jalur return sebesar 77,77 kW. Kerugian kalor ideal yang seharusnya terjadi pada 5 jalur pemipaan distribusi air dingin pada AHU supply sebesar 1,38 kW dan pada jalur return sebesar 1,44 kW. Kerugian tiap bulan yang dialami PT 23 yang diakibatkan kebocoran kalor pada 5 jalur pemipaan distribusi air dingin untuk AHU supply dan return sebesar Rp9.745.140,- dengan waktu pengoperasian selama 11 jam per hari.
Ringkasan Alternatif
In this final project, heat loss analysis is carried out on the chilled-water distribution pipeline. The observed data for the calculation is taken from the chilled-water distribution pipeline on the water-cooled chiller system at PT 23, with R-134A as the primary refrigerant and water as secondary refrigerant. The purpose of this analysis is to find out how much heat loss in the chilled-water distribution pipeline and calculate the cost of losses paid by PT 23. The chilled-water distribution pipeline can be said to have heat loss if the increase water temperature from the evaporator header to the AHU or vice versa more than 1⁰C. Observed parameters are the outlet evaporator head water temperature, the inlet evaporator head water temperature, the temperature of the AHU water inlet, the temperature of the AHU water outlet, the evaporator inlet water pressure, the evaporator outlet water pressure, the AHU inlet water pressure, the AHU outlet water pressure, pipe surface temperature, insulation temperature, ambient temperature, pipe length and dimensions, and insulation thickness. From the data obtained, it can be calculated the flow rate, energy loss, and heat transfer in the system. The actual heat loss experienced by PT 23 for the 5 chilled-water distribution pipelines in the AHU supply is 39,21 kW and the return line is 77,77 kW. The ideal heat loss that supposed to occur on 5 chilled-water distribution pipelines in the AHU supply is 1,38 kW and the return line is 1,44 kW. The monthly loss that paid by PT 23 due to heat loss in the 5 chilled-water distribution pipelines for the AHU supply and return is Rp9.745.140, - with operating time for 11 hours a day.