Anggaran penjualan disusun sebagai alat perencanaan dan pengawasan kegiatan perusahaan. Dengan adanya anggaran penjualan, perusahaan dapat mengetahui sejauh mana kemampuan perusahaan untuk mencapai target penjualan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyusunan anggaran penjualan di AMDK PDAM Kota Bandung, mengetahui realisasi penjualan AMDK PDAM Kota Bandung, dan mengetahui metode peramalan apa yang paling sesuai dalam penyusunan anggaran penjualan di AMDK PDAM Kota Bandung. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan melihat anggaran penjualan dan realisasinya pada perusahaan untuk melihat seberapa besar selisih dan tingkat efektivitas yang terjadi. Kemudian menilai seberapa besar penyimpangan yang terjadi pada anggaran penjualan yang diramalkan oleh perusahaan untuk dibandingkan dengan penyimpangan yang terjadi pada metode peramalan anggaran penjualan yang ditawarkan yaitu metode trend garis lurus dan metode trend garis lengkung, yang kemudian dapat ditarik kesimpulan metode apa yang sesuai berdasar pada metode peramalan yang nilai penyimpangannya paling kecil. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa selisih yang terjadi antara anggaran penjualan air mineral cup merk Hanaang dengan realisasinya dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 sebesar 6407 unit atau sebesar Rp. 46.393.500,00 dan persentase efektivitas sebesar 95% untuk satuan unit dan 97% untuk satuan rupiah. Dengan selisih dan rata-rata presentase efektivitas yang terjadi dapat diketahui bahwa tingkat efektivitas penjualannya belum efektif, sehingga penting bagi perusahaan untuk membuat peramalan penjualan terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran penjualan. Perhitungan standar kesalahan peramalan dari metode peramalan perusahaan terjadi penyimpangan sebesar 10583,11 unit atau sebesar Rp. 132.611.607,40. Sedangkan dari metode trend garis lurus sebesar 4515,16 unit atau sebesar Rp. 60.976.408,83 dan metode trend garis lengkung sebesar 9550,05 unit atau sebesar Rp. 169.948.693,60. Dari perhitungan standar kesalahan peramalan dapat diketahui bahwa metode trend garis lurus merupakan metode yang sesuai untuk peramalan anggaran penjualan air mineral cup merk Hanaang karena penyimpangan yang terjadi lebih kecil dari penyimpangan pada metode lainnya. Kata kunci: anggaran penjualan, efektivitas penjualan, peramalan penjualan, trend garis lurus, trend garis lengkung

Sales budget is prepared as a planning tool and monitoring the activities of the company. With the sales budget, company can determine the extent of the company's ability to achieve sales targets. The purpose of this study is to know how the sales budget in AMDK PDAM Kota Bandung is prepared, to know how much the sales realization of the AMDK PDAM Kota Bandung and find out which one of the forecasting methods are most suitable in the preparation of sales budget of AMDK PDAM Kota Bandung. The method in this research is descriptive analysis by looking at the budget and its realization on sale of the company to see how much the differences and the level of effectiveness that occurred. Then assess the extent of irregularities that occurred in the budget forecast by the company's sales as compared to the deviations that occur on the method of budget forecasting sales trends at the straight-line method and the curve trend method, which can then be deduced what the appropriate method based on the which forecasting method has the smallest deviation. Based on the results of research that has been done, it is known that the difference between the Hanaang Cup Mineral Water sales budget and the realization from 2007 to 2011 is 6407 units or Rp. 46.393.500,00 and the percentage of effectiveness is 95% of units and 97% of Rupiah. With the difference and the average percentage of effectiveness that occurred can be seen that the level of sales effectiveness has not been effective, so it is important for the company to make sales forecasting budget first before making the sales budget. The calculation of standard errors of prediction methods for the companyÂ’s method is 10583,11 units or Rp. 132.611.607,40. While the straight-line method shows 4515,16 units or Rp. 60.976.408,83 and the curve trend method is 9550,05 units or Rp. 169.948.693,60. From the calculation of standard errors of prediction can be seen that the trend of the straight line method is an appropriate method for making a forecasting of Hanaang Cup Mineral Water sales budgets because the deviation is smaller than the deviation of the other methods. Key words: sales budget, sales effectiveness, sales forecasting, straight-line trend, trend curve

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-iqbaljamal-4623