Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik sebagai Alat Pengendalian Biaya Overhead Pabrik (Studi Kasus pada PT. Agronesia Divisi Industri Makanan dan Minuman (BMC))
Tissya Chayatunnufus (2017) | Tugas Akhir | Akuntansi
Bagikan
Ringkasan
Biaya overhead pabrik adalah salah satu biaya dari tiga unsur biaya produksi. Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang sulit untuk ditelusuri ke dalam suatu produk, tidak seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang terlihat kuantitasnya. Pada awal periode akuntansi, perusahaan akan menyusun anggaran biaya, dan pada akhir periode, biaya yang sesungguhnya terjadi kemudian akan dibandingkan dengan biaya yang dianggarkan. Akan tetapi sering kali terjadi selisih antara biaya overhead pabrik yang dianggarkan dengan realisasinya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu pengendalian utnuk biaya tersebut. Dengan adanya pengendalian biaya, akan diperoleh informasi mengenai unsur biaya apa yang menyebabkan terjadinya selisih. Hasil analisis ini pun dapat dijadikan sebagai dasar pengendalian biaya dan evaluasi kinerja perusahaan demi perbaikan di periode berikutnya. Untuk melakukan pengendalian terhadap biaya overhead pabrik, dapat dilakukan dengan menggunakan analisis selisih biaya overhead pabrik. Metode yang digunakan dalam melakukan analisis selisih biaya overhead ini adalah dengan menggunakan model satu selisih, dua selisih, tiga selisih, dan empat selisih. Dari analisis tersebut perusahaan dapat mengetahui apakah selisih biaya overhead yang terjadi menguntungkan (favorable) atau merugikan (unfavorable). Selisih yang dikatakan menguntungkan atau favorable apabila anggaran biaya overhead lebih besar dibanding realisasinya. Sebaliknya, selisih yang dikatakan merugikan atau unfavorable apabila realisasi biaya overhead pabrik lebih besar dibandingkan anggarannya PT Agronesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri yang salah aktivitas usahanya adalah produksi susu segar dalam kemasan dibawah Divisi Makanan dan Minuman (BMC) Departemen Milk Processing. Diketahui bahwa PT Agronesia belum melakukan pengklasifikasian biaya berdasarkan perilakunya dan belum melakukan analisis selisih terhadap biaya overhead. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, dapar diketahui bahwa Departemen Milk Processing mengalami selisih biaya overhead pabrik yang menguntungkan (favorable) sebesar Rp 149.347.820. Kata Kunci: biaya overhead pabrik, analisis selisih overhead, alat pengendalian.
Ringkasan Alternatif
Factory overhead is one of the three elements of production costs. Factory overhead costs are costs that are difficult to be traced to a product, unlike the direct materials and direct labor costs which are easy to count. At the beginning of the accounting period, the company will prepare the budge, and at the end of the period, the cost of which actually happened then will be compared with budgeted costs. However, often times there is difference between the budgeted factory overhead costs to its realization. Therefore, it takes a controlling these costs separately. With the cost control, will obtain information about the elements of the cost of what caused the difference. The results of this analysis can be used as a basis for cost control and performance evaluation for the improvement in the company's next period. To exercise control over the manufacturing overhead, can be done using variance analysis of factory overhead cost. The method used in variance analysis of factory overhead cost is one variance method, two variance method, three variance method, and four variance method. From the analysis of the company can determine whether the difference in overhead costs that occur favorable or unfavorable. The difference is said to be favorable if the overhead budget is higher than realization. In contrast, the difference is said to be unfavorable if the actual factory overhead costs higher than budget PT Agronesia is a company engaged in manufacturing, one of their activity is the production of fresh milk in cup under the Food and Beverage Division (BMC) Milk Processing Department. It is known that PT Agronesia not grading costs based on its behavior and the difference has not conducted a variance analysis of factory overhead cost. Based on research by the author is known that the variance of factory overhead cost of Milk Processing department is favorable (favorable) of Rp 149 347 820. Keywords: factory overhead, variance analysis of factory overhead, cost control.
Sumber