Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
ANALISIS SEMIOTIK POJOK OLE-OLE DI HARIAN UMUM PIKIRAN RAKYAT BANDUNG
MOCHAMAD ULUL AZMI (2009) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara semiotik Pojok âÃâ¬Ãâ¢Ole-oleâÃâ¬Ã⢠di Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung. Dimana peneliti mencoba menganalisis tiga makna, yaitu âÃâ¬Ã�Makna LeksikalâÃâ¬Ã�, âÃâ¬Ã�Makna DenotatifâÃâ¬Ã�, dan âÃâ¬Ã�Makna KonotatifâÃâ¬Ã� pada pojok tersebut. Tipe penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik analisis semantik. Data yang diperoleh peneliti didapatkan dengan cara wawancara mendalam, observasi dan studi literatur.
Objek primer penelitian ini adalah Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung dan Pojok âÃâ¬Ãâ¢Ole-OleâÃâ¬Ã⢠sebagai objek skunder. âÃâ¬Ãâ¢Pojok Ole-Ole Si KabajanâÃâ¬Ã⢠yang menjadi subjek penelitian ini berjumlah 74 pesan. Untuk teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dan teknik analisis menggunakan teknik analisis semantik , yakni metode yang mempelajari relasi tanda dalam hal ini pemakaian kata dengan penfsirannya.
Dari hasil penelitian menunjukkan, bahwa pesan-pesan yang terdapat dalam Pojok âÃâ¬ÃËOle-OleâÃâ¬Ã⢠di HU Pikiran Rakyat Bandung masih mengandung makna, seperti âÃâ¬ÃÅMakna LeksikalâÃâ¬Ã� yang membahas tentang unit satuan kata, âÃâ¬ÃÅMakna DenotatufâÃâ¬Ã� yang membahas tentang arti umum pada setiap katanya, dan âÃâ¬ÃÅMakna KonotatifâÃâ¬Ã� yang membahas tentang kalimat yang sudah diberi perasaan, di mana ketepatan pemilihan kata sudah sanggup untuk menuntun pembaca kepada gagasan yang ingin disampaikan pihak redaksi HU Pikiran Rakyat Bandung melalui pojoknya dengan nama âÃâ¬ÃËsudutâÃâ¬Ãâ¢. Redaksi HU Pikiran Rakyat Bandung sudah dapat menuangkan ide-idenya terhadap suatu masalah baik lokal maupun nasional sebagai sebuah kritik sosial kepada kebijakan pemerintah yang dianggap memberatkan rakyat, meskipun tidak semua pojok dilayangkan kepada pemerintah.
Selain itu pesan-pesan yang terdapat dapat menimbulkan multi tafsir terhadap pembaca dan tergolong sinis, humoris, sehingga menyiratkan makna emotif terhadap pembaca. Redaksi pojok dengan nama rubrik âÃâ¬ÃÅOle-OleâÃâ¬Ã� di Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung sebaiknya pesan-pesan yang akan disampaikan dalam pojok terutama dalam pemilihan kata-kata lebih kreatif lagi
Ringkasan Alternatif
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara semiotik Pojok âÃâ¬Ãâ¢Ole-oleâÃâ¬Ã⢠di Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung. Dimana peneliti mencoba menganalisis tiga makna, yaitu âÃâ¬Ã�Makna LeksikalâÃâ¬Ã�, âÃâ¬Ã�Makna DenotatifâÃâ¬Ã�, dan âÃâ¬Ã�Makna KonotatifâÃâ¬Ã� pada pojok tersebut. Tipe penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik analisis semantik. Data yang diperoleh peneliti didapatkan dengan cara wawancara mendalam, observasi dan studi literatur.
Objek primer penelitian ini adalah Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung dan Pojok âÃâ¬Ãâ¢Ole-OleâÃâ¬Ã⢠sebagai objek skunder. âÃâ¬Ãâ¢Pojok Ole-Ole Si KabajanâÃâ¬Ã⢠yang menjadi subjek penelitian ini berjumlah 74 pesan. Untuk teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dan teknik analisis menggunakan teknik analisis semantik , yakni metode yang mempelajari relasi tanda dalam hal ini pemakaian kata dengan penfsirannya.
Dari hasil penelitian menunjukkan, bahwa pesan-pesan yang terdapat dalam Pojok âÃâ¬ÃËOle-OleâÃâ¬Ã⢠di HU Pikiran Rakyat Bandung masih mengandung makna, seperti âÃâ¬ÃÅMakna LeksikalâÃâ¬Ã� yang membahas tentang unit satuan kata, âÃâ¬ÃÅMakna DenotatufâÃâ¬Ã� yang membahas tentang arti umum pada setiap katanya, dan âÃâ¬ÃÅMakna KonotatifâÃâ¬Ã� yang membahas tentang kalimat yang sudah diberi perasaan, di mana ketepatan pemilihan kata sudah sanggup untuk menuntun pembaca kepada gagasan yang ingin disampaikan pihak redaksi HU Pikiran Rakyat Bandung melalui pojoknya dengan nama âÃâ¬ÃËsudutâÃâ¬Ãâ¢. Redaksi HU Pikiran Rakyat Bandung sudah dapat menuangkan ide-idenya terhadap suatu masalah baik lokal maupun nasional sebagai sebuah kritik sosial kepada kebijakan pemerintah yang dianggap memberatkan rakyat, meskipun tidak semua pojok dilayangkan kepada pemerintah.
Selain itu pesan-pesan yang terdapat dapat menimbulkan multi tafsir terhadap pembaca dan tergolong sinis, humoris, sehingga menyiratkan makna emotif terhadap pembaca. Redaksi pojok dengan nama rubrik âÃâ¬ÃÅOle-OleâÃâ¬Ã� di Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung sebaiknya pesan-pesan yang akan disampaikan dalam pojok terutama dalam pemilihan kata-kata lebih kreatif lagi