Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMENUHI HARAPAN DAN KEPUASAAN PELANGGAN DI PO. SO. PUTRA PERDANA
TYA HERMAYANTTY (2007) | Skripsi | Teknik Industri , Teknik Industri
Bagikan
Ringkasan
Kesuksesan perusahaan jasa bisa dilihat dari kesuksesannya memuaskan harapan
pelanggan dan mewujudkannya dalam kenyataan pelayanan yang baik terhadap
pelanggan. Dalam bidang jasa perusahaan berinteraksi langsung dengan semua
pelanggannya. Begitu nyata pengaruh pelanggan dalam usaha jasa sehingga faktor
kepuasan pelanggan menjadi faktor yang sangat penting, kini tergantung
perusahaan akan melakukan pelayanan seperti apa untuk membuat pelanggan
merasa puas menggunakan jasa yang disediakannya.
Parasuraman’s servqual model yang dikembangkan oleh Zeithamel, Parasuraman,
dan Berry (1990) merupakan salah satu metode yang digunakan dalam mengukur
kualitas pelayanan dibidang jasa. Metode ini dibagi kedalam lima dimensi, yaitu
dimensi dan tangibles (produk-produk fisik), reliability (keandalan),
resvonsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) dan empathy (empati).
Kelima dimensi ini kemudian dikembangkan sesuai dengan kualitas pelayanan
jasa dan dibagi kedalam lima jenis konseptual kesenjangan (gap), dalam
penelitian ini kesenjangan yang diamati adalah gap 5.
Gap 5 dari Parasuraman’s servqual model, digunakan untuk mengidentifikasi
kesenjangan antara harapan pelanggan dengan keyataan pelayanan yang dirasakan
oleh pelanggan. Penelitian ini dapat menunjukan bagaimanakah kualitas
pelayanan jasa angkutan umum yang disediakan oleh PO. SO. Putra Perdana.
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 182 orang
pengguna jasa bus SO. Putra Perdana yang terdiri dari 32 pernyataan mengenai
ekspektasi dan persepsi pelanggan yang terdiri dari lima dimensi.
Setelah dilakukan penelitian terhadap gap 5 dari Parasuraman’s servqual model
yaitu mengenai harapan pelanggan terhadap jasa yang diterimanya dan kenyataan
yang sesungguhnya dari pelayanan yang telah diberikan oleh perusahaan. Analisis
dan kesimpulanpun dilakukan, ternyata kuesioner yang disebarkan menghasilkan
kesenjangan yang terjadi antara harapan dan persepsi pelanggan sangat jauh
berbeda sehingga menghasilkan nilai kesenjangan yang keseluruhannya bernilai
negatif. Nilai yang negatif ini menandakan bahwa pelanggan tidak puas dengan
pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.
Ringkasan Alternatif
Kesuksesan perusahaan jasa bisa dilihat dari kesuksesannya memuaskan harapan
pelanggan dan mewujudkannya dalam kenyataan pelayanan yang baik terhadap
pelanggan. Dalam bidang jasa perusahaan berinteraksi langsung dengan semua
pelanggannya. Begitu nyata pengaruh pelanggan dalam usaha jasa sehingga faktor
kepuasan pelanggan menjadi faktor yang sangat penting, kini tergantung
perusahaan akan melakukan pelayanan seperti apa untuk membuat pelanggan
merasa puas menggunakan jasa yang disediakannya.
Parasuraman’s servqual model yang dikembangkan oleh Zeithamel, Parasuraman,
dan Berry (1990) merupakan salah satu metode yang digunakan dalam mengukur
kualitas pelayanan dibidang jasa. Metode ini dibagi kedalam lima dimensi, yaitu
dimensi dan tangibles (produk-produk fisik), reliability (keandalan),
resvonsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) dan empathy (empati).
Kelima dimensi ini kemudian dikembangkan sesuai dengan kualitas pelayanan
jasa dan dibagi kedalam lima jenis konseptual kesenjangan (gap), dalam
penelitian ini kesenjangan yang diamati adalah gap 5.
Gap 5 dari Parasuraman’s servqual model, digunakan untuk mengidentifikasi
kesenjangan antara harapan pelanggan dengan keyataan pelayanan yang dirasakan
oleh pelanggan. Penelitian ini dapat menunjukan bagaimanakah kualitas
pelayanan jasa angkutan umum yang disediakan oleh PO. SO. Putra Perdana.
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 182 orang
pengguna jasa bus SO. Putra Perdana yang terdiri dari 32 pernyataan mengenai
ekspektasi dan persepsi pelanggan yang terdiri dari lima dimensi.
Setelah dilakukan penelitian terhadap gap 5 dari Parasuraman’s servqual model
yaitu mengenai harapan pelanggan terhadap jasa yang diterimanya dan kenyataan
yang sesungguhnya dari pelayanan yang telah diberikan oleh perusahaan. Analisis
dan kesimpulanpun dilakukan, ternyata kuesioner yang disebarkan menghasilkan
kesenjangan yang terjadi antara harapan dan persepsi pelanggan sangat jauh
berbeda sehingga menghasilkan nilai kesenjangan yang keseluruhannya bernilai
negatif. Nilai yang negatif ini menandakan bahwa pelanggan tidak puas dengan
pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.