Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
ANALISIS SISTEM TATA UDARA DAN PROSES PENYARINGAN UDARA PADA RUANG BERSIH TOKSOID DIFTERI ENCER DI PT. BIO FARMA BANDUNG
Nanda Hermiaty (2006) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
ABSTRAK Ruang bersih adalah suatu ruangan yang dirancang khusus dengan pengendalian kondisi Iingkungan yang mencakup jumlah partikel yang berada di udara, temperatur, kelembaban, tekanan udara, pola aliran udara, gerakan udara, getaran, bising, mikroorganisme dan penerangan. Ruang bersih banyak diaplikasikan untuk kegiatan atau proses produksi yang membutuhkan kualitas udara bersih yang tinggi seperti ruang bedah di Rumah Sakit, industri mikroelektronik, semikonduktor, bioteknologi dan farmasi. Dalam menjalankan kegiatan produksi toksoid difteri, PT. BIO FARMA Bandung menggunakan ruang bersih vertical airflow kelas 100000 (D) sampai 10000 (C) untuk ruangan dan kelas 100 (A) untuk laminar airflow dan clean bench. Sistem pengkondisian udara pada ruang bersih terbagi menjadi 7 zona dimana masing-masing ditangani oleh suatu unit tata udara sentral jenis all air system merk DAIKIN. Hasil perbandingan antara kapasitas peralatan dengan check figure A1.8 untuk ruang pasien dan produksi ringan pada ASHRAE COOLING & HEATING LOAD CALCULATION MANUAL menunjukkan bahwa kapasitas mesin yang digunakan telah mencukupi. Terjadi penyimpangan pada pengukuran 3 dan 8 karena pembekuan di koil pendingin pada unit 4 ketika mesin dalam ruangan beroperasi yang disebabkan uap air terbawa udara balik ke AHU 4. Penyimpangan juga terjadi pada unit 6 yaitu tekanan kerja sistem terlalu rendah pada pengamatan 5 dan 6 dikarenakan fan belt pada fan di AHU putus yang mengakibatkan laju aliran udara berkurang. Dari hasil pengujian filter pada ruang bersih, HEPA Filter ruangan dan laminar flow pada ruang bersih toksoid difteri encer telah memenuhi syarat dan ketentuan dari WHO. Agar sistem dapat bekerja secara optimal dengan usia peralatan lebih lama, sebaiknya perlu ditambahkan suatu dehumidifier pada unit 4 untuk menangani aktivitas uap air telalu tinggi sehingga tidak perlu mengoperasikan exhaust fan karena menyebabkan tekanan udara ruangan tidak sesuai dengan standar yang ditentukan WHO.
Ringkasan Alternatif
ABSTRAK Ruang bersih adalah suatu ruangan yang dirancang khusus dengan pengendalian kondisi Iingkungan yang mencakup jumlah partikel yang berada di udara, temperatur, kelembaban, tekanan udara, pola aliran udara, gerakan udara, getaran, bising, mikroorganisme dan penerangan. Ruang bersih banyak diaplikasikan untuk kegiatan atau proses produksi yang membutuhkan kualitas udara bersih yang tinggi seperti ruang bedah di Rumah Sakit, industri mikroelektronik, semikonduktor, bioteknologi dan farmasi. Dalam menjalankan kegiatan produksi toksoid difteri, PT. BIO FARMA Bandung menggunakan ruang bersih vertical airflow kelas 100000 (D) sampai 10000 (C) untuk ruangan dan kelas 100 (A) untuk laminar airflow dan clean bench. Sistem pengkondisian udara pada ruang bersih terbagi menjadi 7 zona dimana masing-masing ditangani oleh suatu unit tata udara sentral jenis all air system merk DAIKIN. Hasil perbandingan antara kapasitas peralatan dengan check figure A1.8 untuk ruang pasien dan produksi ringan pada ASHRAE COOLING & HEATING LOAD CALCULATION MANUAL menunjukkan bahwa kapasitas mesin yang digunakan telah mencukupi. Terjadi penyimpangan pada pengukuran 3 dan 8 karena pembekuan di koil pendingin pada unit 4 ketika mesin dalam ruangan beroperasi yang disebabkan uap air terbawa udara balik ke AHU 4. Penyimpangan juga terjadi pada unit 6 yaitu tekanan kerja sistem terlalu rendah pada pengamatan 5 dan 6 dikarenakan fan belt pada fan di AHU putus yang mengakibatkan laju aliran udara berkurang. Dari hasil pengujian filter pada ruang bersih, HEPA Filter ruangan dan laminar flow pada ruang bersih toksoid difteri encer telah memenuhi syarat dan ketentuan dari WHO. Agar sistem dapat bekerja secara optimal dengan usia peralatan lebih lama, sebaiknya perlu ditambahkan suatu dehumidifier pada unit 4 untuk menangani aktivitas uap air telalu tinggi sehingga tidak perlu mengoperasikan exhaust fan karena menyebabkan tekanan udara ruangan tidak sesuai dengan standar yang ditentukan WHO.
Sumber