Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
ANALISIS TEMPAT KERJA PALING KRITIS PADA DIVISI-DIVISI DI PT. PINDAD
ROBBY FUNKAS (2007) | Skripsi | Teknik Industri , Teknik Industri
Bagikan
Ringkasan
Sejalan dengan kemajuan industri, dunia usaha juga meningkatkan perhatian terhadap pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja, sebab kesehatan dan keselamatan tidak saja penting bagi para pekerja, tetapi juga bagi kelangsungan dan kemajuan perusahaan. Tempat kerja paling kritis selalu ada di perusahaan-perusahaan industri manufaktur khususnya. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang ada saat ini belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Oleh karena itu, kebutuhan akan minimasi tempat kerja paling kritis menjadi sangat penting dan diperlukan suatu cara untuk dapat menanggulanginya. PT. PINDAD merupakan perusahaan industri manufaktur yang bergerak dibidang pembuatan senjata dan juga mengembangkan usahanya sebagai perusahaan yang membuat produk-produk komersil. Mesin-mesin dibagian produksi yang digunakan untuk menghasilkan produknya masih ada yang bersifat semi otomatis, sehingga masih banyak terjadi interaksi antara mesin dan operator. Hal ini menimbulkan potensi-potensi bahaya yang dapat mengakibatkan adanya tempat kerja paling kritis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yang diperoleh dari hasil telaah model (model sistem manusia, mesin, dan model Swain dan Guttman dan model Meister) yang diadopsi dari buku Taswaman (2000). Metode ini bertujuan untuk mengetahui tempat kerja paling kritis pada setiap divisi yang ada di PT. PINDAD. Dari hasil wawancara dengan operator, kepala departemen bagian produksi, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa tempat kerja paling kritis yaitu terdapat di bagian divisi Tempa dan Cor, yaitu sebanyak 42. Hal ini menunjukan bahwa divisi Tempa dan Cor adalah salah satu dari divisi tempat kerja paling kritis dibandingkan dengan divisi-divisi lain yang berada di PT. PINDAD.
Ringkasan Alternatif
Sejalan dengan kemajuan industri, dunia usaha juga meningkatkan perhatian terhadap pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja, sebab kesehatan dan keselamatan tidak saja penting bagi para pekerja, tetapi juga bagi kelangsungan dan kemajuan perusahaan. Tempat kerja paling kritis selalu ada di perusahaan-perusahaan industri manufaktur khususnya. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang ada saat ini belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Oleh karena itu, kebutuhan akan minimasi tempat kerja paling kritis menjadi sangat penting dan diperlukan suatu cara untuk dapat menanggulanginya. PT. PINDAD merupakan perusahaan industri manufaktur yang bergerak dibidang pembuatan senjata dan juga mengembangkan usahanya sebagai perusahaan yang membuat produk-produk komersil. Mesin-mesin dibagian produksi yang digunakan untuk menghasilkan produknya masih ada yang bersifat semi otomatis, sehingga masih banyak terjadi interaksi antara mesin dan operator. Hal ini menimbulkan potensi-potensi bahaya yang dapat mengakibatkan adanya tempat kerja paling kritis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yang diperoleh dari hasil telaah model (model sistem manusia, mesin, dan model Swain dan Guttman dan model Meister) yang diadopsi dari buku Taswaman (2000). Metode ini bertujuan untuk mengetahui tempat kerja paling kritis pada setiap divisi yang ada di PT. PINDAD. Dari hasil wawancara dengan operator, kepala departemen bagian produksi, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa tempat kerja paling kritis yaitu terdapat di bagian divisi Tempa dan Cor, yaitu sebanyak 42. Hal ini menunjukan bahwa divisi Tempa dan Cor adalah salah satu dari divisi tempat kerja paling kritis dibandingkan dengan divisi-divisi lain yang berada di PT. PINDAD.
Sumber