Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Analisis Tindak Lanjut Rekomendasi Bpk Dalam Upaya Pencapaian Opini Wtp Di Kota Bandung
Hendrica Redatri Ermin (2017) | Skripsi | Akuntansi , Manajemen
Bagikan
Ringkasan
Tindak lanjut rekomendasi merupakan kegiatan penentuan tindakan perbaikan yang tepat yang dilakukan oleh manajemen. Tindakan perbaikan dilakukan untuk memperbaiki kelemahan-kelamahan dan masalah penting yang diidentifikasi selama audit berlangsung dengan tujuan untuk meningkatkan perbaikan dan peningkatan kinerja, ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Semakin besar persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti semakin tinggi peluang mendapatkan opini WTP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi tindak lanjut rekomendasi BPK dalam upaya pencapaian opini WTP di Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis deskriptif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Miles and Huberman. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa temuan yang diberikan oleh BPK secara umum ialah Aset Tetap tidak disajikan berdasarkan nilai perolehan atau nilai wajarnya, tidak diketahui keberadaannya, dan tidak didukung dokumen rincian. Pemerintah Kota Bandung telah menindaklanjuti 82,19 % rekomendasi yang diberikan oleh BPK, dan yang menjadi kendala dalam menindaklanjuti rekomendasi tersebut adalah Aset Tetap yang tidak memiliki dokumen pendukung, keterbatasan Sumber Daya Manusia, masih banyak Aset Tetap yang belum memiliki sertifikat, software pengelolaan Aset Tetap yang belum efektif, dan penatausahaan barang kurang menjadi prioritas pekerjaan oleh setiap SKPD. Pemerintah Kota Bandung sebaiknya memperbaiki sistem arsip dokumen pendukung Aset Tetap, melakukan pelatihan kepada para pegawai untuk meningkatkan kualitas SDM, mengoptimalkan aplikasi Mantap. Kata Kunci: Tindak Lanjut Rekomendasi, Opini WTP.
Ringkasan Alternatif
Follow up of Recomendation is the activities of determining the appropriate corrective actions undertaken by management. Corrective actions taken to rectify the shortcomings-weaknesses and the key issues identified during the audit with the aim of enhancing repair and improved performance, economy, efficiency, and effectiveness. The greater the percentage of recommendations that followed the higher the chances of getting An Unqualified Opinion. The purpose of this research was to determine how the implementation of the follow up of BPK recomendation in efforts achievement of unqualified opinion in Kota Bandung. The method which is used in this research is qualitative by analysis-descriptive. The data in this research is collected by interview, observation, and documentation study. The data analysis tool which is used in this research is Miles and Huberman model. The results of this research are expected to be input to make changes, especially in terms of achieving an unqualified opinion in Kota Bandung. The results of the research indicate that the findings provided by BPK in general are Fixed Assets are not presented based on their acquisition value or fair value, unknown existence, and not supported by detailed documents. The Government of Kota Bandung has followed up 82.19% of recommendations given by BPK, and the obstacles in following up the recommendation are Fixed Asset do not have supporting documents, limited Human Resources, there are many Fixed Asset that do not have certificates, Fixed Asset management software which has not been effective, and the administration of goods is less a priority of work by each SKPD. The Government of Kota Bandung should improve the archive system supporting documents of Fixed Asset, conduct training to employees to improve the quality of human resources, optimize the Mantap application. Keywords: Follow Up of Recommendation, An Unqualified Opinion.