Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Analisis Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia pada Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Rona Rosida (2021) | Skripsi | Akuntansi
Bagikan
Ringkasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat efisiensi Bank Umum Syariah di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dari periode kuartal I 2016 sampai kuartal II 2019 serta kebijakan yang dapat dilakukan Bank Umum Syariah dalam meningkatkan efisiensinya dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan model Variable Return to Scale (VRS) dengan pendekatan intermediasi. Selain itu, Penelitian ini menggunakan 6 (Enam) Bank Umum Syariah Devisa sebagai sampelnya, yaitu Bank Mega Syariah (BMS), Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS), Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri (BSM), dan Bank Panin Dubai Syariah (PNBS). Penilitian ini menunjukan bahwa rata-rata Bank Umum Syariah telah cukup efisien dalam menjalankan perannya sebagai lembaga intermediasi. Bank Umum Syariah yang mengalami fluktuasi pada tingkat efisiensinya adalah Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) dan Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS). Sedangkan Bank Umum Syariah lainnya telah mencapai tingkat efisiensi optimum secara konsisten. Rekomendasi-rekomendasi kebijakan yang dapat dilakukan Bank Umum Syariah, terutama bagi Bank Umum Syariah yang belum mencapai tingkat efisiensi optimum, untuk meningkatkan tingkat efisiensinya adalah dengan melakukan pengendalian dan alokasi sumber daya yang optimal serta dengan lebih meningkatkan kapasitas outputnya dengan mempertahankan input yang ada.
Ringkasan Alternatif
The purpose of this research is to identify the level of efficiency of Sharia Commercial Banks in the ASEAN Economic Community (AEC) era from the period of the quarter I of 2016 to the quarter II of 2019 and also to identify the policies that can be taken by Sharia Commercial Banks to improve their efficiency by using the Data Envelopment Analysis (DEA) method and Variable Return to Scale (VRS) model with an intermediation approach. Furthermore, this research uses 6 (six) Sharia Foreign Exchange Commercial Banks as samples, namely Bank Mega Syariah (BMS), Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS), Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri (BSM), dan Bank Panin Dubai Syariah (PNBS). This research shows that the average Sharia Commercial Bank has been quite efficient in carrying out its role as an intermediary institution. Sharia Commercial Banks that experience fluctuations in their efficiency are Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) and Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS). Whereas other Sharia Commercial Banks have consistently achieved optimum efficiency. Policy recommendations that can be implemented by Sharia Commercial Banks, especially for Sharia Commercial Banks that have not yet reached the optimum level of efficiency, to increase their level of efficiency are by controlling and allocating optimal resources and by further increasing their output capacity by maintaining existing inputs.
Sumber