Perencanaan laba merupakan salah satu cara yang perusahaan lakukan untuk mempertahankan kegiatan usahanya, agar mencapai tujuan didirikannya satu usaha yaitu memperoleh keuntungan. Perencanaan laba dapat dilakukan dengan cara melakukan perencanaan penjualan untuk memperoleh laba yang optimal bagi perusahaan. Salah satu alat untuk menghitung perencanaan penjualan sehingga mencapai perencanaan laba optimal adalah dengan melakukan perhitungan titik impas perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah CV VANNISA Bandung telah melakukan pemisahan biaya perusahaan, mengetahui titik impas multi produk perusahaan dalam satuan unit dan mata uang (rupiah) di CV VANNISA Bandung pada tahun 2013, dan mengetahui jumlah titik impas (break even point) pada laba yang direncanakan perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan melihat dan mengolah informasi atau data penjualan serta data biaya perusahaan. Kemudian melakukan pemisahan biaya menggunakan metode kuadrat terkecil (least square methods) sehingga di dapat hasil pemisahan biaya perusahaan yaitu biaya tetap sebesar Rp 1.198.792.738 dan biaya variable sebesar Rp5.225.571.462. Selanjutnya informasi biaya tersebut digunakan untuk menghitung titik impas multi produk tahun 2013 dan titik impas pada laba yang direncanakan perusahaan tahun 2014. Berdasarkan hasil perhitungan titik impas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai titik impas multi produk, CV VANNISA Bandung harus mencapai pendapatan penjualan sebesar Rp 2.754.774.097 atau menjual sebanyak 98.710 unit untuk keseluruhan produknya. Serta untuk mencapai laba yang direncanakan tahun 2014 yaitu peningkatan 20% dari pendapatan penjualan tahun 2013 atau sebesar Rp 550.954.819, maka CV VANNISA Bandung harus mencapai nilai pendapatan penjualan sebesar Rp 4.020.844.550 atau menjual sebanyak 144.076 unit untuk keseluruhan produknya. Kata Kunci: metode kuadrat terkecil (least square methods), titik impas muulti produk, perencanaan penjualan, laba optimal.

Profit planning is one way that companies do to maintain their business activities, in order to achieve the objectives of the establishment of a business profit.Profit planning can be done by doing the planning of sales to obtain the optimal profit for the company. One of the tools to calculate sales planning so as to achieve the optimal profit plan is to do a break even point calculation of company. The purpose of this study was to determine whether CV VANNISA Bandung has made cost segregation company, knowing the break even point of multi-product in units and a unit of currency (rupiah) at CV VANNISA Bandung in 2013, and know the number of break-even point on the planned profit of company. The method used in this study is a descriptive analysis to see and process information or sales data and cost data of company. Then do a cost segregation using the least squares method (least square methods) so we got the result that the separation of the company for fixed cost and Rp5,225,571,462 for variable cost. Further information is used to calculate the break even point of multi-product in 2013 and number of break-even point on the planned profit in 2014. Based on the results of break even point calculation can be concluded that in order to reach the multi-product break-even point, CV VANNISA Bandung should achieve sales revenue of Rp2.754.774.09 or sell as many as 98,710 units for the entire product. As well as to achieve the planned profit in 2014 is an increase of 20% of sales revenue in 2013, or Rp550,954,819, then the CV VANNISA Bandung should achieve sales revenue of Rp4,020,844,550 or sell as many as 144,076 units for the entire product. Key words: least square methods, multi-product break-even point(break even point), sales planning, optimal profit.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-ameliaapri-5469