Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Ananlisis Penggunaan Tertinggi dan Terbaik Aset Lahan PT Pelni (Persero) di Tugu Selatan Cisarua Bogor
Romanian (2017) | Skripsi | Manajemen
Bagikan
Ringkasan
Aset Lahan Tugu Selatan merupakan Aset komersial PT Pelni (Persero) seluas 5.720 m2 yang lokasinya startegis, namun belum menghasilkan keuntungan atau pendapatan langsung bagi perusahaan, melainkan membutuhkan biaya yang tinggi dalam pemeliharaannya termasuk biaya yang tinggi dalam pemeliharaannya termasuk biaya pajak. Berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No.AHU-23622.AH.01.02 Tahun 2009 dituliskan bahwa PT Pelni dapat melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk usaha penyewaan ruangan dan kantor, hotel, wisma dan penginapan dan penunjang pariwisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh solusi pengembangan yang tepat bagi pemanfaatan Aset lahan PT. Pelni 9Persero) di Tugu Selatan, Bogor. Teori yang menjadi landasan utama dalam penelitian ini adalah teori optimalisasi aset dan HBU Analysis. Metode penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan dan menganalisis data adalah metode deskriftif studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi ilmiah dan wawancara tertulis untuk mendapatkan data prime, serta dokumentasi untuk mendapatkan data sekunder. Sedangkan analisis pengolahan data menggunakan analisis HBU Analysis dengan menggunakan aspek fisik, aspek legal dan aspek keuangan. Berdasarkan penelitian Analisis Penggunaan Tertinggi dan Terbaik Aset Lahan PT Pelni (Persero) di Tugu Selatan Cisarua Bogor Dapat disimpulkan bahwa Arah Pengembangan yang sesuai untuk lahan Tugu Selatan berdasarkan RTRW Kabupaten Bogor dan Kebijakan Pengelolan Aset PT Pelni (Persero) adalah pengembangan berupa resort hotel dan restoran. Berdasarkan HBU Analysis terhadap kondisi aset lahan Tugu Selatan, pengembangan berupa resort hotel dan restoran layak secara fisik, layak secara legal dan layak secara financial adalah pengembangan berupa restoran dengan menghasilkan Net Operating Income (NOI) sebesar Rp 7.244.821.988,-, Net Present Value (NPV) sebesar Rp 54.766.119.363, Internal Rate Of Return (IRR) sebesar 18,48% dan Return On Investment sebesar 18%. Berdasarkan kajian HBU Analysis tersebut arah pengembangan yang paling tepat bagi optimalisasi aset lahan Tugu selatan adalah pengembangan berupa restoran. Kata Kunci: Analisis Highest and Best Use.
Ringkasan Alternatif
Tugu Selatan is one of Supporting Asset Business (APU) PT Pelni (Persero) which 5.720 m 2 area of the strategic location, but not yet making a profit or direct revenue for the company, but required high maintenance costs including the cost of taxes. Based on Keputusan Menteri dan Hak Asasi Manusia No AHU-23622 ah. 01.02 explain that activities priority aset core, company had doing activity optimization resources have for business rent office and office, hotel, wisma, supporting tourism. The purpose of this study was to obtain appropiate development soutions for the utilization of land assets PT Pelni (Persero) In Tugu Selatan. As input for the company to conduct the business of supporting asset optimization. Theory became a major cornesttone in this research is the theory of asset optimization. And HBU Analysis. The research method used in collecting and analyzing data are descriptive case study method data collection techniques using scientific observation and written interviews to obtain primary data as well as study the documentation for secondary data. While the analysis of data processing using analysis HBU analysis by using physical aspect, legal aspect, and financial aspect. Based on studies Highest and Best Use Analysis of Asset Land PT Pelni (Persero) in Tugu Selatan. It is concluded that the appropriate direction for the development of land based on RTRW Kabupaten Bogor and Asset Management Policy PT Pelni (Persero) is the development of resort hotels and restaurant. Based on the Analysis of HBU land assets Tugu Selatan conditions, the development of a resort hotel and restaurant are physically feasible, legally feasible and financially feasible is the development of a hotel to generate Net Operating Income (NOI) for 7.244.821.988 -, Net Present Value (NPV) of Rp 54.766.119.363, -, Payback Period (PP) for 5 years 2 months, the Internal Rate of Return (IRR) of 18,48 % and Return on Investment (ROI ) amounting to Rp 18 %. Based on the HBU Analysis study, the most appropriate direction for the development of asset optimization for Samoja land is a hotel development. Keywords: Highest And Best Use Analysis.