Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Catalytic Cracking Minyak Jelantah Menjadi Biofuel Menggunakan Katalis HZSM-5 dengan Variasi Suhu Reaktor
Hana Selvyana (2021) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Minyak jelantah merupakan minyak goreng olahan minyak kelapa sawit yang sudah tidak digunakan kembali. Minyak jelantah dapat dikonversi menjadi biofuel (Bahan Bakar Nabati) karena masih mengandung rantai karbon panjang seperti asam oleat, asam palmitat dan asam laurat melalui proses catalytic cracking sehingga diperoleh rantai hidkarbon yang lebih pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan katalis terhadap yield dan komposisi produk biofuel serta mengetahui karakteristik produk yang dihasilkan. Dalam penelitian ini dilakukan proses catalytic cracking minyak jelantah dengan menggunakan katalis HZSM-5 pada variasi suhu reaktor 280, 300, 320 dan 350 oC. Massa minyak jelantah yang digunakan yaitu 120 gram dengan katalis sebanyak 3 gram. Tahap penelitiannya antara lain persiapan katalis, persiapan bahan baku perancangan alat, proses catalytic cracking, serta pengukuran dan analisis produk. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, yield produk cair tertinggi diperoleh pada suhu reaktor 320 oC yaitu sebesar 56,3% dengan persentase terbanyak biofuel jenis diesel dan gasolin yaitu 35,74% dan 19,08%. Selain itu, katalis berpengaruh terhadap yield dan komposisi biofuel dan menghasilkan yield produk cair sebesar 35,1% dibandingkan dengan yield produk tanpa menggunakan katalis hanya sebesar 14,51%.
Ringkasan Alternatif
Wasted cooking oil is refined cooking oil from palm oil that is no longer reused. Wasted cooking oil can be converted into biofuel because it contains long carbon chains such as oleic acid, palmitic acid and lauric acid through a process of catalytic cracking so that a shorter carbon chain is obtained. This study aims to determine the effect of temperature and catalyst on the yield of product and composition of biofuel products and to determine the characteristics of the resulting product. In this study, a catalytic cracking process was carried out using HZSM-5 catalyst at a temperature variation of 280, 300, 320 and 350 oC reactor. The mass of waste cooking oil was 120 grams with a catalyst of 3 grams. The research stages include preparation of catalysts, preparation of raw materials for tool design, and the catalytic cracking process. Based on the analysis that has been carried out, the highest liquid product yield was obtained at 320 oC, namely 56.3% with the highest percentage of biofuel types of diesel and gasoline, namely 35.74% and 19.08%. In addition, catalysts affect the yield and composition of biofuels and produce a liquid product yield of 35.1% compared to the yield of products without using a catalyst which is only 14.51%.