Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Collaborative Governance Penanggulangan HIV/AID Di Kota Bandung
Yogi Prayoga NIM. (2017) | Skripsi | Ilmu Pemerintahan
Bagikan
Ringkasan
Dalam melaksanakan tata kelola pemerintahan penanggulangan HIV/AIDS di Kota Bandung masih terjadi permasalahan dan belum berjalan secara maksimal. Studi mengenai collaborative governance ini mengacu pada teori Morse dan Stephens dimana, keberhasilan collaborative governance dipengaruhi oleh faktor assessment, initiation, deliberation dan implementation . Metode peneltifitian yang digunaka adalah metode deskriptf dengan pendekatan kualitaf, Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi studi pustaka, studi lapangan, observasi, wawancaraa dan dokumentasi. Informan yang peneliti ambil berjumlah 8 orang dengan yaitu Pengelola Program KPA, Aparatur Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Advent, Rumah Cemara, Puzzle Indonesia, Penderita HIV/AIDS dan Orang dengan lingkungan HIV/AIDS dengan menggunakan teknik purposive. Uji keabsahan data yang digunakan peneliti menggunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa collaborative governance penanggulangan HIV/AIDS di Kota Bandung masih belum maksimal masih terdapatnya permasalahan yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui bagaimana kolaborasi yang terjalin antara KPA, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rumah Sakit Advent, Rumah Cemara, Puzzle Indonesia dan Masyarakat dalam penanggulangan HIV/AIDS beserta hambatan-hambatan yang terjadi dalm kolaborasi.
Ringkasan Alternatif
In implementing governance of HIV / AIDS prevention in Bandung city is still a problem and has not run maximally. Studies on collaborative governance in manga and Stephens where, the success of collaborative governance that affect on some factors, it is Assessment, initiation, discussion and implementation. The research methods which used are the qualitative descriptive method, data collection Techniques used include the literature review, purview studies, observations, interviews and documentation. The informants who participated on the program are 8 people with KPA Program Management, Administrative Department of Health, Advent Hospital, Rumah Cemara, Puzzle Indonesia, HIV / AIDS sufferers and the environment People with HIV / AIDS by using purposive. The Data validity test used researchers with data triangulation techniques. The researchers results show us that the collaborative response to HIV / AIDS in the city of Bandung still minimally, still there problems in purview. Hence, the researchers wanted to know how the collaboration that exists between the KPA, Bandung Health Office, Advent Hospital, Rumah Cemara, Puzzle Indonesia and the Community in HIV / AIDS can be prevented by barriers that occur preformance collaboration.