Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Ketahanan Pangan Daerah Di Kabupaten Cianjur
Dinda Dewinta NIM. (2017) | Skripsi | Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Bagikan
Ringkasan
Seiring dengan meningkatnya aktivitas pembangunan dan jumlah penduduk di Kabupaten Cianjur maka kebutuhan akan lahan terus meningkat. Sementara itu ketersediaan lahan pada dasarnya tidak berubah, sehingga peningkatan suatu kegiatan akan mengurangi ketersedian lahan untuk kegiatan lainnya. Hal ini menyebabkan terjadinya benturan kepentingan dan pada akhirnya terjadi alih fungsi lahan pertanian. Saat ini Kabupaten Cianjur mempunyai tata guna lahan dengan mayoritas lahan pertanian, sehingga lahan yang sering dialihfungsikan adalah lahan pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dampak yang terjadi akibat alih fungsi lahan pertanian terhadap ketahanan pangan di Kabupaten Cianjur. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi posisi ketahanan pangan khususnya padi di Kabupaten Cianjur terhadap jenis pangan lainnya, (2) mengidentifikasi pola dan laju alih fungsi lahan pertanian serta faktor-faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten Cianjur baik secara makro maupun mikro, (3) mengidentifikasi dampak alih fungsi lahan pertanian terhadap produksi padi dan pengaruhnya terhadap ketahanan pangan di Kabupaten Cianjur, (4) mengidentifikasi evaluasi kebijakan LP2B terkait dengan faktor mikro alih fungsi lahan ditingkat petani Penelitian ini dilakukan dengan studi kasus di Desa Cikancana, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Data primer diperoleh dari hasil kuesioner dan data sekunder diperoleh dari instansi terkait dan penelusuran melalui internet. Ketahanan pangan yang dilihat terbatas pada padi/beras. Pola dan laju alih fungsi lahan dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis laju alih fungsi lahan. Faktorfaktor makro dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda dan faktor mikro dengan analisis deskriptif. Dampak yang terjadi dianalisis dengan estimasi dampak produksi dan dibandingkan dengan kebutuhan pangan masyarakat sebagai prediksi terhadap ketahanan pangan. Evaluasi kebijakan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas lahan sawah di Kabupaten Cianjur selama 10 tahun terakhir bertambah secara siginifikan namun disisi lain juga berkurang pada tahun-tahun tertentu yaitu tahun 2010 dan tahun 2014-2015. Laju alih fungsi lahan sawah di Kabupaten Cianjur sebesar 0,44% selama 2006-2015 dengan faktor yang mempengaruhi perubahan luas lahan sawah yaitu jumlah penduduk berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan tiga variabel yaitu PDRB, jumlah penduduk, dan jumlah industri. Selain itu berdasarkan hasil prediksi terhadap ketahanan pangan di Kabupaten Cianjur diketahui bahwa dalam 20 tahun kedepan Kabupaten Cianjur mengalami surplus beras. Hasil evaluasi kebijakan LP2B ditingkat mikro (petani) menunjukkan bahwa ada beberapa petani yang masih ingin menjual lahannya. Sementara itu untuk tingkat kabupaten kebijakan tersebut masih belum diimplementasikan.
Ringkasan Alternatif
Along with the increasing of development activity and the number of population in Cianjur Regency hence the need for land keep increasing. Meanwhile, the availability of land is basically unchanged, so that an increase in activities will reduce the availability of land for other activities. This led to a conflict of interest and eventually the conversion of agricultural land. Currently Cianjur regency has land use with the majority of agricultural land, so the land that is often converted is agricultural land. The purpose of this research was to identify the impacts that occur due to the conversion of agricultural land to the food security in Cianjur Regency. The specific objectives of this research were: (1) to identify food security level especially rice in Cianjur regency to other food types, (2) to identify the pattern and the rate of agriculture land conversion along with factors affecting the conversion of agricultural land in Cianjur Regency (3) to identify the impact of agriculture land conversion to rice production and its effect on food security in Cianjur regency, (4) to identify LP2B policy evaluation related to micro factor of land conversion at farmer level. This research was conducted with case study in Cikancana Village, Gekbrong District, Cianjur Regency, West Java. Primary data were obtained from the questionnaire and secondary data were obtained from related institutions and searches via internet. Food security seen limited only to rice. The pattern and rate of land conversion were analyzed using descriptive analysis and analysis of land transfer rate. Macro factors were analyzed using multiple linear regression analysis while micro factor with descriptive analysis. The impacts occurred were analyzed by estimating the impact of production and then compared with the food needs of the community as a predictor of food security. The policy evaluated by using descriptive analysis. The results showed that the area of rice field in Cianjur Regency during the last 10 years increased significantly, but on the other hand also decreased in certain years especially in 2010 and 2014-2015. The rate of conversion on rice field in Cianjur is 0.44% during 2006-2015 with the factor affecting changes in rice field was the number of the population based on the results of statistical analysis using three variables, namely the GDP, population, and the number of industries. Also based on the prediction of food security in Cianjur that in the next 20 years, Cianjur Regency will have significant rice surplus. The result of LP2B policy evaluation at micro level (farmer) showed that there were some farmers who still want to sell their land. Meanwhile on the regency scale it have not been implemented yet.