Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Dampak penghapusan Hambatan Tarif ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) Terhadap Devisa Indonesia Dari Sektor Pertanian
Rista Gema Maratama NIM. (2013) | Skripsi | Hubungan Internasional
Bagikan
Ringkasan
Hubungan perdagangan antara ASEAN dan Cina sebenarnya telah terjadi cukup lama, berangkat dari hubungan tersebut maka pada tahun 2001 digelar ASEAN-China Summit di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. Pertemuan kelima antara ASEAN dengan Cina ini menyetujui usulan Cina untuk membentuk ACFTA dalam waktu 10 tahun. Lima bidang kunci yang disepakati untuk dilakukan kerjasama adalah pertanian, telekomunikasi, pengembangan sumberdaya manusia, investasi antar-negara dan pembangunan di sekitar area sungai Mekong. Hal tersebutlah yang menjadi cikal bakal terbentuknya ACFTA, dalam penelitian ini difokuskan terhadap bagaimana pengaruhnya pemberlakuan ACFTA terhadap devisa Indonesia yang dihasilkan dari sektor pertanian. Dari bahasan tersebut dapat ditarik dua variabel, yaitu ACFTA sebagai variabel bebas dan devisa Indonesia dari sektor pertanian sebagai variabel terikat. Metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-analitis dan studi kepustakaan. Sedangkan pendekatan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Teori Ekonomi-Politik Internasional. Hipotesis dalam penelitian ini adalah, "Pemberlakuan ACFTA berupa penghapusan hambatan tarif telah berdampak terhadap pendapatan devisa Indonesia dari sektor pertanian, hal ini terlihat dari meningkatnya nilai surplus komoditas pertanian Indonesia terhadap Cina". Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa dengan pemberlakuan ACFTA terhadap negara-negara ASEAN khususnya Indonesia telah cukup efektif dalam memberikan kontribusi yang positif bagi laju pertumbuhan perdagangan komoditas pertanian Indonesia. Hal ini terlihat dari kontribusinya dalam peningkatan nilai surplus dan ekspor dari sektor pertanian Indonesia pada tahun 2010 bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu pada masa sebelum efektif berlakunya ACFTA terhadap Indonesia.
Ringkasan Alternatif
Trade relations between ASEAN and China was actually happened a long time before, departing from the relationship, ASEAN-China Summit held in 2001 was held at Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. The fifth meeting between ASEAN and China approved the proposal of China for ACFTA formed within 10 years. There is five key areas of cooperation was agreed, which is agriculture, telecommunications, human resource development, inter-state investment and development in the surrounding area of the Mekong river. This is exactly what became the basic for the establishment of ACFTA, in this research focused on how they affect the implementation of ACFTA on Indonesia's foreign exchange generated from the agricultural sector. Can be drawn from the discussion of two variables, namely the implementation of ACFTA as independent variables and Indonesia's foreign exchange from agricultural sector as the dependent variable. Methods and research techniques used in this study was descriptive-analytical methods and literature study. While the theoretical approaches used in this study is International Political Economy Theory. The hypothesis in this study is, "The ACFTA implementation in elimination of tariff barriers have an affecting Indonesia's Foreign Exchange earnings from Agricultural Sector, it is seen from the increasing the surplus value on Agricultural commodities from Indonesia to China". Based on the results of this research, it can be concluded that with the implementation of ACFTA on the ASEAN countries, especially Indonesia has been quite effective in providing a positive contribution to growth rate of trade in agricultural commodities Indonesia. This is evident from its contribution in increasing the surplus and the export value of Indonesian agricultural sector in 2010 when compared with previous years, namely the period before the effective enactment of ACFTA for Indonesia.