Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Dampak Restrukturisasi Utang Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus pada PT Perkebunan Nusantara VIII)
Ririn Riani (2021) | Skripsi | Akuntansi
Bagikan
Ringkasan
Tren restrukturisasi utang di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Namun, tidak sedikit kasus perusahaan yang mengalami kebangkrutan setelah melakukan restrukturisasi utang tersebut. Hal ini mengindikasikan adanya moral hazard, yaitu fenomena yang menunjukkan bahwa restrukturisasi utang hanya digunakan oleh perusahaan untuk menghindari atau menunda status gagal bayar tanpa meningkatkan kinerja perusahaan yang nyata sesuai dengan tujuan restrukturisasi utang pada awalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak restrukturisasi utang terhadap kinerja keuangan PT Perkebunan Nusantara VIII pada periode setelah restrukturisasi utang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan uji hipotesis Paired Sample T Test. Sampel penelitian adalah laporan keuangan per bulan PT Perkebunan Nusantara pada tahun 2014-2015 dan 2017-2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa restrukturisasi utang tidak dapat memperbaiki kinerja keuangan PTPN VIII. Penelitian ini memberikan manfaat bagi manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan strategik maupun operasional, terutama strategi baru yang harus dilakukan perusahaan setelah restrukturisasi utang. Kata Kunci: restrukturisasi utang, kinerja keuangan.
Ringkasan Alternatif
The debt restructuring trend in Indonesia is increasing from year to year. However, there are not a few cases of companies experiencing bankruptcy after restructuring the debt. This indicates a moral hazard, a phenomenon that shows that debt restructuring is only used by companies to avoid or postpone default status without significantly improving the company's performance in accordance with the initial debt restructuring objectives. This study aims to determine the impact of debt restructuring on the financial performance of PT Perkebunan Nusantara VIII in the period after debt restructuring. This research is a quantitative study using the Paired Sample T Test hypothesis. The research sample is the financial statements of PT Perkebunan Nusantara in 2014-2015 and 2017-2018. The results showed that debt restructuring did not improve the financial performance of PTPN VIII. This study provides benefits for company management in strategic and operational decision making, especially new strategies that companies must undertake after debt restructuring. Keywords: debt restructuring, financial performance.
Sumber