Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
DESAIN ULANG PENUKAR-PENUKAR KALOR UNTUK MENAIKKAN KAPASITAS KE BEBAN 110% DI DEPARTEMEN VCM-2 SEKSI 4 DAN 5 PT ASAHIMAS CHEMICAL
Endah Yunita Sari (2013) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Penukar kalor merupakan suatu peralatan proses yang digunakan untuk memindahkan kalor dari suatu fluida yang suhunya lebih tinggi ke fluida lain yang suhunya lebih rendah. Penukar kalor yang digunakan di VCM-2 plant PT Asahimas Chemical adalah tipe shell and tube heat exchanger untuk proses produksi VCM. PT Asahimas Chemical akan membangun plant Klor/Alkali (C/A) baru sehingga terdapat kelebihan klorin yang dapat digunakan untuk memproduksi EDC (Etil diklorida) dengan perkiraan peningkatan produksi sebesar 10%. Peningkatan produksi EDC ini sejalan dengan keperluan peningkatan kapasitas penukar kalor sehingga perlu dilakukan peninjauan desain untuk mengetahui kapasitas maksimum dan beban kerja penukar kalor yang ada saat ini. Peningkatan kapasitas penukar kalor dilakukan sebesar 10% dengan faktor keselamatan sebesar 15%. Desain ulang dilakukan untuk penukar kalor yang memiliki kapasitas maksimum kurang dari 125% dengan menggunakan simulasi proses. Dari hasil simulasi proses, penukar kalor yang perlu didesain ulang adalah HE-43, HE-51 A/B, HE-53 A/B, HE-54, HE-56, dan HE-925. Berdasarkan pertimbangan ketersediaan lahan, kemampuan kerja, dan estimasi biaya, HE-43, HE-56, dan HE-925 lebih baik diganti dengan sebuah penukar kalor yang lebih besar, sedangkan HE-51, HE-53, dan HE-54 diganti dengan dua penukar kalor yang diparalelkan. Kata kunci: penukar kalor, peningkatan kapasitas, desain ulang
Ringkasan Alternatif
Heat exchanger is a process equipment used to transfer heat from a higher temperature fluid to another fluid with lower temperature. Heat exchangers used at VCM-2 plant PT Asahimas Chemical are of shell and tube heat exchanger for VCM production process. PT Asahimas Chemical will build a new Chlor/Alkaly (C/A) plant so that there is excess of chlorine that can be used to produce EDC (Ethyl dichloride) with increased production estimation of about 10%. Increased production of EDC is in line with the purpose of increasing the capacity of heat exchanger so that design review is necessary to determine the maximum capacity and work load of existing heat exchanger. Heat exchanger capacity increasing of 10% is performed with safety factor of 15%. Redesign is performed for heat exchangers that have maximum capacity of less than 125% by means of process simulation. From process simulation result, heat exchangers that need to be redesigned are HE-51 A/B, HE-53 A/B, HE-54, HE-56, and HE-925. Based on availability of land, working ability, and cost estimation, HE-56 and HE-925 need to be replaced with a larger heat exchanger, while HE-51, HE-53, and HE-54 need to be replaced with two parallelized heat exchangers. Keywords: heat exchanger, capacity up, redesign