Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Diskursus Generasi Millennial Dalam Tayagan Indonesia Lawyer Club (Ilc) Tvone (Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough Generasi Millennial Oleh Wakil Ketua Dpr Fahri Hamzah Kepada Tsamara Amani Dalam Dialog Ilc Bertema Dpr Versus Kpk Semakin Runcing. Edisi 11 Juli 2017)
Egi Kurniawan NIM. (2018) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Diskursus Generasi “millenial” merupakan wacana yang dimunculkan Fahri Hamzah dalam tayangan Indonesia Lawyer Club (ILC) tvOne. Tamparan argumen pulitikus muda Generasi“millenial” Tsamara Amani membuat goyah sang politikus kawakan Fahri Hamzah hingga respon Fahri tak menyentuh substansi dari yang dipertanyakan. Tsamara angkat bicara lantaran KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) jadi objek pansus hak angket DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) karena menurutnya Fahri merupakan inisiator dibalik pelemahan KPK, kesesatan berfikir sang wakil ketua DPR ini menjadikan dua kubu yang bersebrangan antara pihak DPR Versus KPK Semakin Runcing. Dalam politik tak ada yang spontanitas atau semuanya (by design). Pendukung garis keras KPK menggunakan kesempatan permainan ini untuk strategi politiknya kedepan. Skenario dibalik wacana yang digulirkan para politikus memuat doktrin, ideologi dan tujuan kekuasaan atau popularitas. Sosok Fahri yang terkenal fasih secara retoris dengan berbagai kontroversinya berusaha menarik simpatik Generasi “millennial” seperti Tsamara Amani untuk dijadikan karpet merah politiknya begitu juga dengan Tsamara yang membawa nama Generasi Millennial untuk dijadikan sebagai senjata politiknya. Praktik wacana (Discouse Practice) Tsamara Amani berisi tentang mentalitas Tsamara dalam strategi politiknya, meski demikian Generasi millennial harus tau bahwa kehausan dalam kekuasaan akan ditunjukkan pada kontestasi selanjutnya. Kekuasaan menjadi modal utama untuk mengakomodir segala kecurigaan asumsi-asumsi negatif karena pada dasarnya kedua belah pihak membela lembaga yang berbeda dan mencari panggung politik.
Ringkasan Alternatif
The discourse of the millennial generation is a discourse raised by Fahri Hamzah in tvOne's Indonesia Lawyer Club (ILC). Slap of young puliticus argument Millennial generation Tsamara Amani made the veteran politician faltering Fahri Hamzah until FahriÂ’s response did not touch the substance of the question. Tsamara spoke because the KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) was the object of the committee's right to question the DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) because Fahri was the initiator behind the weakening of the KPK, thinking that the deputy chairman of the DPR made the two opposing camps between the DPR versus KPK increasingly pointed. In politics there is nothing spontaneous or all by design. KPK hardline supporters use the opportunity for this triks played for their political strategy in the future. The scenario behind the discourse rolled out by politicians contains doctrine, ideology and the purpose of power or popularity. FahriÂ’s figure who is well-known rhetorically with various controversies tried to attract sympathetic Millennial generation like Tsamara Amani to be used as his political red carpet as well as Tsamara who brought the name of the Millennial Generation to be his political weapon. Tsamara Amani's practice of discourse, the Tsamara mentality in its political strategy, although the millennial generation must know that thirst in power will be shown in the next contestation. Power is the main capital to accommodate all suspicions of negative assumptions because basically both parties defend different institutions and seek a political stage.
Sumber