Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
EFEKTIVITAS GERAKAN INDONESIA GO OPEN SOURCE (IGOS) DALAM MENANGGULANGI PENGGUNAAN SISTEM OPERASI KOMPUTER ILEGAL DI KOTA BANDUNG (Suatu Studi di IGOS Center Bandung pada Bulan Januari âÃâ¬Ãâ Mei Tahun 2008)
ASEP JALALUDIN (2009) | Skripsi | Ilmu Pemerintahan , Ilmu Pemerintahan
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari gerakan
Indonesia Go Open Source dalam menanggulangi penggunaan sistem operasi
komputer ilegal di Kota Bandung. Gerakan IGOS ini dideklarasikan pertama kali
pada tanggal 30 Juni 2004 oleh lima kementrian, yaitu Kementrian Riset dan
Teknologi, Menteri Komunikasi dan Informasi, Menteri Kehakiman dan HAM,
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara serta Menteri Pendidikan Nasional.
Gerakan ini dideklarasikan kembali di acara IGOS Summit 2 yang diadakan pada
tanggal 27 - 28 Mei 2008. Masalah ini diangkat karena adanya tanggapan negatif
terhadap gerakan ini. Alasan lainnya adalah adanya rencana pemerintah untuk
membeli lisensi dari perangkat lunak proprietary ilegal yang digunakan di kantor
pemerintahan. Rencana ini melanggar salah satu isi deklarasi gerakan IGOS.
Peneliti menggunakan teori efektivitas organisasi, yaitu tentang kriteria
yang dapat digunakan untuk menilai efektivitas yang dikemukakan oleh Gibson et
al. Indikator yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah produktivitas,
kualitas, efisiensi, fleksibilitas, kepuasan, sifat keunggulan dan pengembangan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi pustaka dan studi lapangan. Peneliti melakukan studi lapangan dengan cara
melakukan observasi dan wawancara. Penentuan informan didasarkan pada dua
metode, yaitu Snowball dan Purposive Sampling. Snowball digunakan untuk
informan yang berasal dari IGOS Center Bandung. Purposive Sampling
digunakan untuk informan yang berasal dari masyarakat umum.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa IGOS Center Bandung merupakan
organisasi yang produktif dan efisien serta memiliki fleksibilitas. IGOS Center
Bandung mampu memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat
sekaligus mampu memberikan kepuasan terhadap personilnya. IGOS Center
Bandung pun memiliki keunggulan dibandingkan IGOS Center yang lain dan
memiliki usaha pengembangan yang baik. Hal ini dapat dicapai meskipun IGOS
Center Bandung memiliki kesulitan, yaitu minimnya dana dan personil yang
dimiliki.
Berdasarkan hasil keseluruhan yang dijelaskan di atas, dapat diketahui
bahwa gerakan IGOS di IGOS Center Bandung telah efektif. Efektivitas ini dapat
ditingkatkan seandainya kendala yang dimiliki oleh IGOS Center Bandung dapat
diatasi. Penyelesaian kendala ini melibatkan pemerintah, pihak IGOS Center
Bandung dan masyarakat.
Ringkasan Alternatif
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari gerakan
Indonesia Go Open Source dalam menanggulangi penggunaan sistem operasi
komputer ilegal di Kota Bandung. Gerakan IGOS ini dideklarasikan pertama kali
pada tanggal 30 Juni 2004 oleh lima kementrian, yaitu Kementrian Riset dan
Teknologi, Menteri Komunikasi dan Informasi, Menteri Kehakiman dan HAM,
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara serta Menteri Pendidikan Nasional.
Gerakan ini dideklarasikan kembali di acara IGOS Summit 2 yang diadakan pada
tanggal 27 - 28 Mei 2008. Masalah ini diangkat karena adanya tanggapan negatif
terhadap gerakan ini. Alasan lainnya adalah adanya rencana pemerintah untuk
membeli lisensi dari perangkat lunak proprietary ilegal yang digunakan di kantor
pemerintahan. Rencana ini melanggar salah satu isi deklarasi gerakan IGOS.
Peneliti menggunakan teori efektivitas organisasi, yaitu tentang kriteria
yang dapat digunakan untuk menilai efektivitas yang dikemukakan oleh Gibson et
al. Indikator yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah produktivitas,
kualitas, efisiensi, fleksibilitas, kepuasan, sifat keunggulan dan pengembangan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi pustaka dan studi lapangan. Peneliti melakukan studi lapangan dengan cara
melakukan observasi dan wawancara. Penentuan informan didasarkan pada dua
metode, yaitu Snowball dan Purposive Sampling. Snowball digunakan untuk
informan yang berasal dari IGOS Center Bandung. Purposive Sampling
digunakan untuk informan yang berasal dari masyarakat umum.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa IGOS Center Bandung merupakan
organisasi yang produktif dan efisien serta memiliki fleksibilitas. IGOS Center
Bandung mampu memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat
sekaligus mampu memberikan kepuasan terhadap personilnya. IGOS Center
Bandung pun memiliki keunggulan dibandingkan IGOS Center yang lain dan
memiliki usaha pengembangan yang baik. Hal ini dapat dicapai meskipun IGOS
Center Bandung memiliki kesulitan, yaitu minimnya dana dan personil yang
dimiliki.
Berdasarkan hasil keseluruhan yang dijelaskan di atas, dapat diketahui
bahwa gerakan IGOS di IGOS Center Bandung telah efektif. Efektivitas ini dapat
ditingkatkan seandainya kendala yang dimiliki oleh IGOS Center Bandung dapat
diatasi. Penyelesaian kendala ini melibatkan pemerintah, pihak IGOS Center
Bandung dan masyarakat.