Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Eksistensi Diri Pengajar Komunitas Taboo Di Kalangan Masyarakat Dago Pojok Kota Bandung
M. Feby Ardiansyah NIM. (2014) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Komunitas Taboo merupakan salah satu dari banyaknya komunitas di kota Bandug, komunitas Taboo merupakan komunitas belajar serta komunitas seni. Komunitas ini memiliki konsep yaitu education for all dimana komunitas ini memandang pendidikan merupakan sesuatu yang dapat dinikmatin bagi setiap individu, sehingga hal tersebut merupakan daya tarik tersendiri bagi pengajar yang bergabung dalam komunitas ini sebagai tenaga pengajar. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengidentifikasi eksistensi diri pengajar yang bergabung dalam komunitas Taboo di kalangan masyarakat Dago pojok Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode desktiptif. Metode ini bertujuan untuk mengidentifikasi eksistensi diri pengajar di kalangan masyarakat Dago Pojok Kota Bandung. Mengidentifikasi eksistensi melalui kemampuan diri pengajar yang bergabung dalam komunitas Taboo, Perkembangan, atau pencitraan diri mahasiswa yang bergabung dalam komunitas Taboo. Masyarakat memiliki pandangan yang positif terhadap komunitas dan pengajar Taboo ini terhadap kegiatan dan rutinitas komunitas ini. Namun, ruang belajar yang digunakan oleh komunitas ini masih kurang nyaman bagi anak-anak yang bergabung dalam komunitas Taboo. Kesimpulan eksistensi diri pengajar dengan bergabung dalam komunitas ini berdampak positif bagi diri pengajar dan orang lain, karena dengan bergabungnya pegajar tersebut merupakan wujud dari keberadaan mereka dan suatu pengabdian bagi dunia pendidikan yang dapat dirasakan khususnya bagi masyarakat kurang mampu. Saran sebaiknya dari kegiatan komunitas ini yang dilakukan oleh pengajar yang bergabung dalam komunitas Taboo itu sendiri dapat membuat masyarakat yang belum bergabung menjadi tertarik untuk bergabung dalam komunitas ini.
Ringkasan Alternatif
Taboo Community is one of vouluntary communities in Bandung which provide study and art. The concept is education for all where everyone is able to experience the good quality of learning and the same level of education. It has its own appeal and it interests more people to join and become tutors in this community. The purpose of this research is to identify the existence of the tutors who have joined the community. Descriptive method is used in this research. It is intentionally to identify the existence of the tutors from the local people of Dago Pojok, Bandung. Identifying the existence through self ability, development and reputation of the tutors who join in this community. The local people take this in a very positive way and support all the activities provided by them. Unfortunately, the facilities are far from convenient for the kids who are eager to study. There is no room to breathe because of full-size of the kids. The conclusion that it has given a very positive energy to both tutors and others, especially the kids. Because by joining this community is not only an approach of showing their existence, but also helping others especially the unfortunate people to get a better education. My suggestion is that everyone who has joined Taboo community is able to attract more educated people to take part in order to have more hands to help people out.
Sumber