Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Ekspresi kritik sosial dalam lirik lagu dilarang di Bandung karya grup Musik Seringai:(analisis wacana kritik sosial dengan pendekatan Model Van Dijk dalam lirik lagu dilarang di Bandung karya Grup Musik Seringai)
M.Yahya Rasyid NIM. (2014) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kritik sosial yang terdapat dalam lirik lagu “Dilarang di Bandung” karya grup musik Seringai. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dimunculkan pertanyaan tentang bagaimana dimensi teks, dimensi kognisi sosial dan bagaimana konteks sosial pada lirik lagu “Dilarangdi Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian analisis wacana kritis yang dikemukakan oleh Teun A.Van Dijk. Teknik pengumpulan data yang digunakanya itu dengan melakukan wawancara mendalam, studi kepustakaan dan penelusuran data online. Teknik penentuan informan menggunakan metode purposive dengan pertimbangan yaitu para informan mengetahui banyak informasi seputar teks yang diteliti. Hasil penelitian, dimensiteks menunjukan“Dilarang di Bandung” adalah lirik yang mengekspresikan kritik sosial mengenai pengekangan kreatifitas yang terjadi di Kota Bandung. Lirik ini mengandung metafora yang fungsinya untuk membentuk tendensi dari kritik itu sendiri dan membungkus maksud si penulis lirik. Kognisi sosial, pola pikir penulis lirik dipengaruhi latar belakang penulis lirik,dilihat beberapa pendapat dan ideologi penulis lirik dalam melakukan pemaknaan terhadap peristiwa yang dialihat dan rasakan ketika dituangkan dalam sebuah lirik dilatarbelakangi oleh beberapa hal seperti pengetahuan penilaian dia terhadap pengekangan kreatifitas.Selain itu ia juga dapat dikategorikan sebagai intelektual organik. Dimensi konteks sosial menunjukan wacana yang sedang berkembang pada saat itu ialah hasil pemberitaan berbagai media massa yang saat itu dinilai sangat tidak berimbang sehingga membentuk citranegatif terhadap genre musik metal dikalangan masyarakat luas dan memicu terkekangnya para musisi underground di kota Bandung.Kesimpulan, membuktikan bahwa “Dilarang di Bandung” adalah sebuah teks yang ditulis dengan tingkat kesadaran yang tinggi atas terancamnya regenerasi musisi underground di KotaBandung.Saran diharapkan masyarakat mampu mencerna pesan dari teks tidak hanya sebagai tulisan yang tidak bernyawa karena sebuah teks selalu berhubungan dengan relasi kuasa.
Ringkasan Alternatif
This study aims to determine how social criticism contained in the lyrics of the song "Dilarangdi Bandung" by Seringai band. To achieve the purpose of it then raised the question of how the dimension text, dimension of social cognition and how social context on the lyrics of the song "Dilarangdi Bandung".This study used a qualitative approach to the research design of critical discourse analysis proposed by Teun A. Van Dijk. Data collection techniques used is to conduct in-depth interviews, library research and online data retrieval. The technique of determining the informant using purposive method with consideration that the informant knows a lot of information about the studied texts.The results of the study, the dimensions text shows “Dilarangdi Bandung” are the lyrics that express the social criticism regarding to the restraints of creativity which occurred in Bandung city. The lyrics contain a metaphor whose function is to form the tendency of criticism itself and wrap intent lyricist. Social cognition, thought patterns lyricist influenced by the background of him, seen some opinions and ideologies lyricist in interpret of the events that he saw and felt when poured to a lyric is motivated by several things such as his assessment of knowledge against the creative restraints. In addition he can also be categorized as an organic intellectual.The dimensions of social context of the emerging discourse indicates at the time is the result of various media reports considered to being unbalanced so as to configurate a negative image of the metal music genre among the general public and sparked a restraint of underground musicians in Bandung.A conclusion proving that “Dilarang di Bandung” is a text that is written with a high level of awareness over the threat to the regeneration of underground musicians in Bandung.As expected the public is able to digest the advice of a text message not only as lifeless inscriptionbecause a text is always associated with power relations.
Sumber