Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Ekstraksi Tanin dari Daun Alpukat Menggunakan Unit Ekstraktor Skala Laboratorium dengan Variasi Pelarut Organik
Rahmad Catur Bayu Ragil (2017) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Tanin merupakan senyawa polifenol yang berasal dari tumbuhan bagian kulit batang dan daun. Senyawa ini larut dalam air dan memberikan warna coklat kehitaman seperti air teh. Tanin memiliki beberapa kegunaan dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk industri. Industri yang sering menggunakan tanin adalah industri kulit karena kemampuan tanin untuk mengendapkan protein dan menghasilkan kulit yang tidak mudah membusuk. Salah satu tanaman yang banyak menggandung tanin adalah pohon alpukat dengan kandungan tanin tertinggi terdapat pada bagian daun. Tanin pada tumbuhan dapat diambil dengan cara ekstraksi padat-cair (leaching). Untuk mengekstrak tanin secara maksimal diperlukan pelarut yang cocok. Pelarut yang digunakan untuk mengekstrak tanin adalah pelarut yang memiliki sifat kepolaran mendekati dengan tanin. Air, alkohol 96 %, dan aseton merupakan pelarut polar yang dipilih karena telah secara komersial digunakan. Ekstraksi dilakukan dengan variasi jenis pelarut yang digunakan dengan jumlah siklus yang sama yaitu 3 (tiga) siklus. Sebelum proses ekstraksi dilakukan pre-treatment pada daun alpukat yaitu pengeringan pada suhu 80�C selama 5 jam dan pengecilan ukuran menjadi serbuk menggunakan blender. Proses ekstraksi dilakukan menggunakan alat leaching skala laboratorium dengan modifikasi pada basket yaitu penambahan jaket pemanas. Rasio L/S yang digunakan adalah 15:1. Hasil ekstraksi diukur kadar taninnya menggunakan metode setara asam tanat (SAT). Jenis pelarut terbaik untuk mengekstrak tanin pada daun alpukat dengan alat leaching skala laboratotium adalah alkohol 96 % dengan hasil konsentrasi tanin sebesar 59.800 ppm (5,9 %) dan 29.800 ppm (2,9 %) dengan warna larutan ekstrak berwarna hijau-kekuningan. Pelarut air menghasilkan tanin dengan konsentrasi 52.800 ppm (5,2 %) dan 48.800 ppm (4,8 %) dengan warna larutan coklat pekat. Sedangkan pelarut aseton menghasilkan tanin dengan konsentrasi 26.800 ppm (2,6 %) dan 14.800 ppm (1,4 %) dengan larutan berwarna hijau-kekuningan. Pada pelarut alkohol 96 % dan aseton selain tanin, klorofil juga ikut terekstrak dan menghasilkan larutan dengan aroma seperti rumput. Dengan alat leaching skala laboratorium ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kondisi operasi yang optimal untuk mengekstrak tanin dari daun alpukat. Kata Kunci: air, alkohol 96%, aseton, daun alpukat, ekstraksi, tanin.
Ringkasan Alternatif
Tannin is a polyphenols compound derived from bark and leaves parts of plant. The compound gave a blackish-brown color like tea when it was dissolved in water. Tannin has several advantages for everyday life and industry. Tannin is often utilized by the leather industry because of its ability to precipitate proteins and produce durable leathers. Of all plants which contain tannin, avocado tree ranks the highest of tannin in its leaves. Tannin in plants can be attained by solid-liquid extraction (leaching). A suitable solvent with close polar characteristic to tannin is required in order to extract the tannin maximally. Water, alcohol 96%, and acetone are polar solvents because they have been commercially used. The extraction was done by variations of solvent type which was used with the similar number of cycles which was 3 (three) cycles. Before the extraction process, a pre-treatment of drying avocado leaves at 800C for 5 hours and size-reducing to produce powder by grinder. The extraction was done by laboratory-scale leaching tool by modifying the basket with an addition of heating jacket. The L/S ratio used is 15:1. The result of the extraction was measured tannin content using equivalent tannic acid method (SAT). The best type of solvent for tannin extraction on avocado leaves with laboratory-scale leaching is alcohol 96% with tannin concentration is 59.800 ppm (5,9%) and 29.800 ppm (2,9%) with green-yellow extract solution. The water solvent produced tannin with concentration of 52.000 ppm (5,2%) and 48.800 ppm (4,8%) with the color of the concentrated brown solution. Meanwhile acetone yields tannins are 28.800 ppm (2.8%) and 14.800 ppm (1,4) with a yellowish-green solution. In alcohol 96% and non-tannin acetone solvent, chlorophyll was also extracted by producing a solution with a grass-like scent. Further research on laboratory-scale leaching tool is needed in order to determine the optimal operating conditions of extracting tannins from avocado leaves. Keywords: water, alcohol 96%, acetone, avocado leaf, extraction, tannin.
Sumber