Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
EVALUASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA BAGIAN SHAFT & PLAN II DI PT MORITA TJOKRO GEARINDO
PRABOWO TRI PAMUNGKAS (2008) | Skripsi | Teknik Industri , Teknik Industri , Teknik Industri
Bagikan
Ringkasan
PT. Morita Tjoro Gearindo saat ini telah menerapkan sistem manajemen K3, tapi pelaksanaannya K3 tersebut belum dilaksanakan sepenuhnya oleh karyawan. Hal ini dapat lihat seperti : tidak disiplinnya karyawan dalam menggunakan peralatan keselamatan kerja, karyawan bekerja tidak sesuai dengan prosedur keselamatan kerja yang ditetapkan oleh perusahaan. Disamping itu jenis kecelakaan yang sering terjadi yaitu luka sobek dibagian tangan (33,33%), mata kemasukan geram (16,67%), luka memar pada bagian tangan (13,33%). Metode yang digunakan adalah diagram pareto, yaitu suatu diagram atau grafik yang menjelaskan hirarki dari masalah-masalah yang timbul dapat berfungsi dalam menentukan prioritas penyelesaian masalah. Frequency rate adalah metode untuk melihat rata-rata kecelakaan kerja setiap 1.000.000 jam manusia, severity rate adalah metode untuk melihat tingkat keparahan dalam 1000 jam manusia, frequency severity indicator adalah metode untuk melihat tingkat keadaan dari suatu kecelakaan kerja, diagram fishbone merupakan suatu diagram yang digunakan untuk mencari unsur penyebab yang diduga dapat menimbulkan suatu masalah dan 5W+1H merupakan metode yang digunakan untuk mencari tahu permasalahan yang terjadi secara detail. Langkah pertama yaitu mengurutkan jenis kecelakaan kerja pada 16 divisi, setelah itu menghitung rata-rata kecelakaan kerja pada tahun 2006-2007 sebesar 5,07 dan 11,27 pada setiap 1.000.000 jam manusia. Menghitung tingkat keparahan pada tahun 2006-2007 sebesar 0,01 dan 0,012 pada setiap 1000 jam manusia. Menghitung tingkat keadaan kecelakaan kerja pada tahun 2006-2007 sebesar 0,000057 dan 0,00013, kemudian mencari akar masalah untuk permasalahan luka sobek pada bagian tangan dengan menggunakan Fishbone Diagram untuk mengurangi kecelakaan kerja luka sobek pada bagian tangan dan 5W + 1H. Adapun usulan perbaikan yang dilakukan yaitu membuat prosedur kerja yang terperinci, memberikan pelatihan kepada karyawan, memberikan penyuluhan tentang K3, memberikan usulan dibentuknya tim khusus P2K3 dan dapat meningkatkan mutu K3 untuk meminimalisasi kecelakaan kerja luka sobek pada bagian tangan. Dari hasil penelitian dapat diketahui penyebab terjadinya kecelakaan luka sobek pada bagian tangan dibagian shaft & plan II dikarenakan faktor manusia, mesin dan peralatan, bahan, lingkungan dan metode. Dari hasil perbaikan yang dilakukan dengan menggunakan metode fishbone, diagram pareto dan 5W+1H, maka semua faktor yang menyebabkan luka sobek pada bagian tangan yang terjadi pada bagian shaft & plan II dapat dihindari bahkan dapat dihilangkan.
Ringkasan Alternatif
PT. Morita Tjoro Gearindo saat ini telah menerapkan sistem manajemen K3, tapi pelaksanaannya K3 tersebut belum dilaksanakan sepenuhnya oleh karyawan. Hal ini dapat lihat seperti : tidak disiplinnya karyawan dalam menggunakan peralatan keselamatan kerja, karyawan bekerja tidak sesuai dengan prosedur keselamatan kerja yang ditetapkan oleh perusahaan. Disamping itu jenis kecelakaan yang sering terjadi yaitu luka sobek dibagian tangan (33,33%), mata kemasukan geram (16,67%), luka memar pada bagian tangan (13,33%). Metode yang digunakan adalah diagram pareto, yaitu suatu diagram atau grafik yang menjelaskan hirarki dari masalah-masalah yang timbul dapat berfungsi dalam menentukan prioritas penyelesaian masalah. Frequency rate adalah metode untuk melihat rata-rata kecelakaan kerja setiap 1.000.000 jam manusia, severity rate adalah metode untuk melihat tingkat keparahan dalam 1000 jam manusia, frequency severity indicator adalah metode untuk melihat tingkat keadaan dari suatu kecelakaan kerja, diagram fishbone merupakan suatu diagram yang digunakan untuk mencari unsur penyebab yang diduga dapat menimbulkan suatu masalah dan 5W+1H merupakan metode yang digunakan untuk mencari tahu permasalahan yang terjadi secara detail. Langkah pertama yaitu mengurutkan jenis kecelakaan kerja pada 16 divisi, setelah itu menghitung rata-rata kecelakaan kerja pada tahun 2006-2007 sebesar 5,07 dan 11,27 pada setiap 1.000.000 jam manusia. Menghitung tingkat keparahan pada tahun 2006-2007 sebesar 0,01 dan 0,012 pada setiap 1000 jam manusia. Menghitung tingkat keadaan kecelakaan kerja pada tahun 2006-2007 sebesar 0,000057 dan 0,00013, kemudian mencari akar masalah untuk permasalahan luka sobek pada bagian tangan dengan menggunakan Fishbone Diagram untuk mengurangi kecelakaan kerja luka sobek pada bagian tangan dan 5W + 1H. Adapun usulan perbaikan yang dilakukan yaitu membuat prosedur kerja yang terperinci, memberikan pelatihan kepada karyawan, memberikan penyuluhan tentang K3, memberikan usulan dibentuknya tim khusus P2K3 dan dapat meningkatkan mutu K3 untuk meminimalisasi kecelakaan kerja luka sobek pada bagian tangan. Dari hasil penelitian dapat diketahui penyebab terjadinya kecelakaan luka sobek pada bagian tangan dibagian shaft & plan II dikarenakan faktor manusia, mesin dan peralatan, bahan, lingkungan dan metode. Dari hasil perbaikan yang dilakukan dengan menggunakan metode fishbone, diagram pareto dan 5W+1H, maka semua faktor yang menyebabkan luka sobek pada bagian tangan yang terjadi pada bagian shaft & plan II dapat dihindari bahkan dapat dihilangkan.
Sumber