Furnace 15-F-102 berfungsi menghasilkan superheated steam untuk menggerakan turbin Main Air Blower (MAB) sebagai penyedia udara pembakaran pada proses regenerasi katalis, oleh karena itu dilakukan evaluasi kinerja untuk mengetahui kehandalan alat sehingga proses dapat. Evaluasi dilakukan dengan menghitung efisiensi termal, didapatkan bahwa kinerja furnace 15-F-102 sangat baik dengan hasil perhitungan efisiensi termal aktual menggunakan metode langsung dan metode tidak langsung sebesar 86,61% dan 83,55% dibandingkan efisiensi desainnya sebesar 84,80%. Untuk mengetahui pengaruh dari variabel proses terhadap efisiensi dan suhu steam keluar dibuat persamaan model matematika yang diselesaikan menggunakan aplikasi Polymath dengan hasil validasi untuk model efisiensi adalah R2 = 0,6498; RMSE = 0,2767; dan MAPE = 0,2658%, sedangkan untuk model suhu steam keluar R2 = 0,7038; RMSE = 2,7131; dan MAPE = 0,2658%. Variabel bebas yang digunakan untuk model efisiensi adalah laju alir bahan bakar, suhu bahan bakar, persentase excess air, suhu udara pembakaran, dan suhu stack, sedangkan untuk model suhu steam keluar ditambah dengan variabel laju alir steam didapatkan bahwa dengan kenaikan atau penurunan sebesar 5% dari nilai basis pada tiap-tiap variabel akan memengaruhi efisiensi sebesar 0,02%; 0,2%; 0,096%; 0,1%; dan 0,93%, dan suhu steam keluar sebesar 1,14 oF; 2,80 oF; 1,23 oF; 3,16oF; 26,72oF; dan 8,11oF.

Furnace 15-F-102 functions to produce superheated steam to drive the Main Air Blower (MAB) turbine as a provider of combustion air in the catalyst regeneration process, therefore a performance evaluation is needed to determine the reliability of the tool so that the process can. The evaluation was done by calculating the thermal efficiency, it was found that the furnace performance of 15-F-102 was very good with the results of calculating the actual thermal efficiency using the direct method and the indirect method of 86.61% and 83.55% compared to the design efficiency of 84.80%. To determine the effect of process variables on the efficiency and temperature of the steam output, a mathematical model equation was created which was solved using the Polymath application with the validation results for the efficiency model that were R2 = 0.6498; RMSE = 0.2767; and MAPE = 0.2658%, while for the model the steam exit temperature is R2 = 0.7038; RMSE = 2.7131; and MAPE = 0.2658%. The independent variables used for the efficiency model are the fuel flow rate, fuel temperature, the percentage of excess air, the combustion air temperature, and the stack temperature, while for the model the exit steam temperature is added to the variable steam flow rate, it is found that with an increase or decrease of 5% from the base value for each variable will affect the efficiency by 0.02%; 0.2%; 0.096%; 0.1%; and 0.93%, and the steam out temperature was 1,14 oF; 2,80 oF; 1,23 oF; 3,16oF; 26,72oF; and 8,11oF.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-gabriellav-13199