Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Evaluasi Kinerja Simpang Empat Bersinyal Terusan Pasirkoja Kota Bandung dengan Menggunakan Software KAJI 1.10F 2001
Aldi Ardiansyah (2013) | Tugas Akhir | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
"Evaluasi Kinerja Simpang Empat Bersinyal Terusan Pasirkoja kota Bandung dengan Menggunakan Software KAJI 1.10F 2001". Penelitian ini diadakan di Simpang Terusan Pasirkoja, Kota Bandung karena lokasi ini merupakan salah satu jalur utama di gerbang Tol Purbaleunyi yang menghubungkan Purwakarta dan Cileunyi menuju kota Bandung bahkan kendaraan dari Jakarta juga sering menggunakan Tol ini sebagai alternatif ketika tol Pasteur mengalami kemacetan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan lalu-lintas yang terjadi di Simpang Terusan Pasirkoja serta mengevaluasi anternatif pemecahan masalah yang ada. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi DPU Bina Marga dan Dinas Perhubungan sebagai pertimbangan pembangunan dimasa yang akan datang. Perhitungan analisis dan perencanaan dalam penelitian ini menggunakan metode MKJI 1997. Pengambilan data primer berupa survey arus lalu-lintas, waktu dan pelaksanaan survey utama dilakukan sebanyak empat hari selama satu jam untuk tiap jam sibuk pagi, siang dan sore sesuai dengan perkiraan jam sibuk pada saat dilakukan pilot survey. Hasil perhitungan analisis diperoleh derajat kejenuhan (DS) pada pendekat Utara=1,060; Selatan=0,910 Timur=0,544 dan Barat=0,830. Berdasarkan nilai DS tersebut, Simpang Terusan Pasirkoja berada dalam kondisi jenuh dan memiliki kinerja yang kurang baik karena nilai DS yang disyaratkan adalah =0,75. Perlu diadakan perencanaan ulang untuk mengatasi permasalahan pada Simpang Terusan Pasirkoja salah satunya yaitu dengan melakukan perubahan fase sinyal dan pelarangan belok kanan untuk pendekat simpang Jl. Soekarno Hatta Utara dan Selatan. Hasil evaluasi dari alternatif solusi yang dipilih didapatkan derajat kejenuhan pada pendekat SH-Utara= 0,638; SH-Selatan= 0,515; TP-Timur= 0,566; dan TOL-Barat = 0,565. Ini berarti bahwa Simpang Terusan Pasirkoja masih dapat menampung arus lalu-lintas pada masing-masing pendekat meskipun saat jam puncak dan kemampuan simpang masih dapat dipertahankan selama lima tahun rencana, yaitu hingga tahun 2017. Kata kunci: evaluasi kinerja, KAJI 1.10F 2001
Ringkasan Alternatif
"Performance Evaluation Of Terusan Pasirkoja Intersection at Bandung City by Using KAJI 1.10F 200". This research conducted at the Simpang Terusan Pasirkoja, Bandung because this location is one of the main lines at toll gates connecting Purbaleunyi Purwakarta and Cileunyi to Bandung city, and even vehicles are from Jakarta also often used as an alternative when the toll highway of Pasteur jammed. This study aims to analyze the traffic problems that occur at the Terusan Pasirkoja intersection and evaluate alternative to solve existing problems. This research is expected benefit to the Dishub Department of Transportation for consideration in the future development.
Calculation analysis and planning in this study using MKJI 1997 methods. Primary data taking form of traffic flow surveys, timing and execution of major surveys conducted four days for an hour each morning rush hour, day and afternoon rush hour in line with forecasts at the time of the pilot survey. Calculation results obtained by the analysis of the degree of saturation (DS) on the northern approach = 1.060; South = 0.910; East = 0.544 and West = 0.830. Based on the value of DS, Terusan Pasirkoja intersection be in saturation and have poor performance due required value of DS was = 0.75. It should be re-organized plan to solve the problems at the Terusan Pasirkoja intersection one of solution by performing change the signal phase and turn right prohibition to approach Jl. Soekarno Hatta North and South. The results of the evaluation which chosen alternative solutions obtained degree of saturation on approach SH-North = 0.638; SH-South = 0.515; TP- East = 0.566, and TOL-West = 0.565. This means that the Terusan Pasirkoja intersection can still accommodate the flow of traffic on each approach, and although the current peak hour intersection capacity can still be maintained during five-year of plan, is until 2017 years.
Keywords: performance evaluation, KAJI 1.10F 2001