Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Fenomena Pengemis Di Kota Bandung (Studi Fenomenologi Mengenai Interaksi Simbolik Pengemis Di Hadapan Calon Dermawan Di Kota Bandung)
Nina Gustiyani NIM. (2012) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana Interaksi Simbolik Pengemis di Hadapan Calon Dermawan di Kota Bandung. Untuk menjawab masalah diatas, maka diangkat sub fokus-sub fokus penelitian berikut ini : Konsep Diri, Proses Komunikasi, Kepribadian dan Interaksi Simbolik. Sub fokus tersebut untuk mengukur fokus penelitian, yaitu : Interaksi Simbolik pengemis dihadapan calon dermawan. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan studi fenomenologi, Subjek penelitiannya adalah pengemis. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling, untuk informan utama penelitian berjumlah 3 (tiga) orang dari pengemis, dan untuk memperjelas serta memperkuat data adanya informan kunci yang berjumlah 2 (dua) orang. Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, studi pustaka dan penelusuran data online. Adapun teknik analisis data dengan mereduksi data, mengumpulkan data, menyajikan data, menarik kesimpulan, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1. Konsep Diri didasari atas faktor baik secara biologis maupun nonbiologis, serta faktor-faktor lingkungan maupun pertemanan sebagai faktor pendorong, 2. Proses Komunikasi dengan gerakan tubuh yang ditunjukkan sebagai makna belas kasihan dan arti status dan kedudukan pengemis, 3. Kepribadian, menampilkan penampilan sebagai identitas diri, 4. Interaksi Simbolik pengemis yang dikelola untuk menciptakan suatu kesan orang-orang yang melihatnya dari simbol-simbol. Kesimpulan Interaksi Simbolik pengemis menunjukkan suatu penyampaian pesan yang dimaknai bersama dengan tujuan yang spesifik dari pengemis untuk di belas kasihani, diberi bantuan, dan mendapatkan simpati. Saran untuk pengemis tidak adanya kepura-puraan dan memanfaatkan program pemerintah, untuk masyarakat memberi karena keikhlasan bukan simpati serta mendukung program pemerintah dan mentaati peraturannya, sedangkan untuk pemerintah lebih mempertegas peraturan serta bekerja sama dengan pihak swasta atau pengrajin dan seniman dalam mengurangi pengemis, untuk peneliti selanjutnya lebih spesifik dan kaya akan referensi sebagai literatur.
Ringkasan Alternatif
This research aimed to find out how Symbolic Interaction Philanthropic Beggar in Front candidate in Kota Bandung. To answer the above problem, then the following sub-focus research was conducted: Self Concept, Process, Communication, Personality and Symbolic Interaction. Sub focus is to measure the focus of research, namely: Symbolic Interactions beggar in front of the candidate philanthropy. This is a qualitative research approach to the study of phenomenology, this research subjects is a beggar. Informants selected by purposive sampling techniques, the key informant study of 3 (three) people from beggars, and to clarify and to reinforce the key informant data of the 2 (two) people. Research data obtained through in-depth interviews, observation, documentation, and library study and data online search. As data analysis techniques with data reduction, data collection, data presentation, draw conclusions, and evaluation. Research results show that: 1. Self-concept is based on both biological factors and non-biological, and the factors within or friendship as a driving factor, 2. Communication process with the movement of the body is shown as a means of compassion and sense of status and position of beggars, 3. Personality, featuring appearances as identity cards, 4. Symbolic Interactions beggar who managed to create an effect of those who view it from the symbols.
In conclusions symbolic Interactions beggar indicate a perceived delivery of messages with the specific purpose of the beggar to the mercy, aid, and sympathy. For advice, beggars not to pretend and not take advantage of the hypocrisy of the government program. As for the people, give charity because sincerity not sympathy and support government programs and obey the rules. Whereas the government, asserts the rules and working with the private sector or craftsmen and artists to create program of reducing beggar. For researchers, further more specific.