Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Fermentasi Limbah Cangkang Kepiting Untuk Menghasilkan Kitosan Menggunakan Lactobacillus Acidophilus Dan Bacillus Subtilis Secara Sequential
Asri Nurdiana (2018) | Skripsi | -
Bagikan
Ringkasan
Kitosan merupakan biopolimer yang berasal dari hewan golongan crustaceae atau jamur. Kitosan dapat diperoleh melalui deasetilasi kitin dari limbah cangkang kepiting. Potensi limbah cangkang kepiting pada proses pengolahan daging kepiting beku mencapai 66.000 Ton yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Sintesis kitosan secara fermentasi lebih ramah lingkungan dibanding proses secara kimiawi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai rendemen dan karakteristik kitin dari serbuk limbah cangkang kepiting secara fermentasi menggunakan Lactobacillus acidophilus dan menentukan pengaruh rasio volume air terhadap berat kering kitin pada sintesis kitosan menggunakan Bacillus subtilis untuk menghasilkan nilai rendemen dan karakteristik terbaik. Ekstraksi kitin secara fermentasi menggunakan Lactobacillus acidophilus dilakukan pada rasio volume air terhadap berat kering serbuk limbah cangkang kepiting sebesar 1,5:1 (v/b). Proses fermentasi tersebut dilakukan selama 96 jam, konsentrasi inokulum sebesar 10% (v/b), suhu 37oC, pH awal 6, dan sumber karbon berupa sukrosa 15% (b/b). Proses fermentasi sintesis kitosan dilakukan selama 18 jam, menggunakan konsentrasi inokulum 20% (v/b), suhu 40oC, pH awal 5, sumber karbon berupa sukrosa 2% (b/b). Proses tersebut menggunakan variasi rasio volume air terhadap berat kering kitin sebesar 1,5:1; 1,63:1; dan 3:1 (v/b). Ekstraksi kitin pada penelitian ini menghasilkan nilai demineralisasi sebesar 19,53%, deproteinasi sebesar 23,6%, dan rendemen sebesar 87,93%. Karakteristik kitin yang diperoleh memiliki nilai derajat deasetilasi sebesar 74,33%, kadar air kitin sebesar 23,54%, kitin tidak larut dalam air namun larut dalam asam pada suhu ruang. Rasio volume air terhadap berat kering kitin yang menghasilkan nilai rendemen dan karakteristik terbaik pada penelitian sintesis kitosan ini adalah 1,63:1 (v/b). Nilai rendemen yang dihasilkan sebesar 71,13% dan derajat deasetilasi sebesar 87,19%. Kata Kunci: Cangkang Kepiting, Lactobacillus acidophilus, Bacillus subtilis, Kitin, Kitosan.
Ringkasan Alternatif
Chitosan is biopolymer that can be obtained from crustacean or fungal. Chitosan from crustacean can be synthesized by deacetylation of chitin crab shell wastes. There are 66,000 tones crab shell waste from frozen crabs processing which may pollute our environment. Chitosan synthesis by fermentation is more eco-friendly than chemical process. This research of chitosan synthesis was conducted to determine yield and characterization of chitin from crab shell waste powder fermentation using Lactobacillus acidophilus and to determine ratio of water to chitin (v/b) in chitosan synthesis using Bacillus subtilis which can produce the best yield and characterization. Chitin extraction using Lactobacillus acidophilus was held with ratio of water to crab shell waste powder 1.5:1. Fermentation was held for 96 hours, with 10% (v/m) inoculum, at 37oC, initial pH of 6, and 15% (m/m) sucrose as carbon source. Fermentation for chitosan synthesis was held for 18 hours with water to chitin ratio are 1.5:1, 1.63:1 and 3:1, using 20% (v/m) inoculum, at 40oC, initial pH of 5 and 2% (m/m) sucrose as carbon source. Chitin extraction in this research have demineralization value of 19.53%, deproteination value of 23.6% and yields 87.93%. Chitin generated in this research have water content of 23.54%, not soluble in water but can dissolve in some acids. Its solubility are 57.63% in 0.5% hydrochloric acid, 54.73% in 2% sulfuric acid and 48.83% in 2% acetic acid. Chitosan synthesized in this research has the best yield and characteristic when fermentation is held in water to chitin ratio 1.63:1. The best yield is 71.13% and deacetylation degree of 87.19%. Keywords: Crabshell, Lactobacillus acidophilus, Bacillus subtilis, Chitin, Chitosan.