Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
FREKUENSI PENGGUNAAN KANJI DALAM KARANGAN MAHASISWA (Penelitian Deskriptif terhadap Frekuensi Penggunaan Kanji dalam Karangan Bahasa Jepang Mahasiswa Jurusan Sastra Jepang UNIKOM Tingkat III Tahun Ajaran 2006/2007)
Reno Yanuar (2007) | Skripsi | Sastra Jepang , Sastra Jepang
Bagikan
Ringkasan
i . Dalam berbahasa terdapat empat macam keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, menulis, dan membaca. Keterampilan menulis (mengarang) merupakan salah satu keterampilan yang paling tinggi tingkatannya karena merupakan suatu bentuk manifestasi dari seluruh kemampuan dan keterampilan berbahasa. Para pembelajar bahasa Jepang harus menghasilkan bahasa dan tulisan yang tepat secara gramatikal maupun leksikal untuk menuangkan gagasan pada karangan. Hal tersebut menuntut kemampuan mahasiswa untuk menguasai pengetahuan tata bahasa dan kosakata bahasa Jepang yang ditulis dengan huruf kana Namun, penguasaan kosakata yang ditulis dengan kanji merupakan hal yang sulit bagi kebanyakan pembelajar bahasa Jepang. Hal tersebut menyebabkan para pembelajar bahasa Jepang, dalam hal ini mahasiswa Jurusan Sastra Jepang lebih memilih untuk tidak menulis kosakata bahasa Jepang dengan kanji dalam karangannya yang berpengaruh pada frekuensi penggunaan kanji dalam karangan bahasa Jepang. Karena alasan tersebut, penulis merasa tertarik untuk meneliti frekuensi penggunaan kanji dalam karangan bahasa Jepang mahasiswa Jurusan Sastra Jepang UNIKOM Tingkat III Tahun Ajaran 2007/2007, sebagai pembelajar bahasa Jepang. Metode penelitian deskriptif adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data karangan mahasiswa tugas mata kuliah Sakubun III ( III) dan Sakubun Ensh ( ), Penilaian frekuensi penggunaan kanji dalam karangan dilakukan dengan perhitungan pada kemunculan kanji pada karangan masing-masing mahasiswa dibandingkan dengan kemunculan kanji yang seharusnya berdasarkan buku Nihongo Sakubun II ( II). Dari hasil perhitungan nilai rata-rata seluruh mahasiswa, diketahui bahwa nilai frekuensi penggunaan kanji pada karangan mahasiswa Jurusan Sastra Jepang UNIKOM Tingkat III Tahun Ajaran 2007/2007 adalah cukup, dengan Dari data karangan seluruh mahasiswa, juga ditemui bentuk-bentuk kesalahan penulisan kanji pada karangan yang dilakukan mahasiswa, yaitu kesalahan jumlah coretan, kesalahan garis coretan, dan kesalahan penulisan komponen pembentuk Dari perolehan data angket diketahui bahwa faktor-faktor penyebab kesulitan mahasiswa dalam menguasai kanji adalah faktor teknis yaitu jumlah kanji yang banyak, faktor individu yaitu kurangnya motivasi dalam belajar kanji, dan faktor belajar mengajar, yaitu kurangnya pendukung proses belajar mengajar. Untuk mengatasi kesulitan dalam menguasai kanji, cara yang dilakukan mahasiswa adalah dengan memotivasi diri untuk sering berlatih menulis kanji. Saran-saran diberikan kepada mahasiswa, dan staf pengajar Jurusan Sastra Jepang untuk dapat lebih meningkatkan kualitas pengajaran kanji.
Ringkasan Alternatif
i . Dalam berbahasa terdapat empat macam keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, menulis, dan membaca. Keterampilan menulis (mengarang) merupakan salah satu keterampilan yang paling tinggi tingkatannya karena merupakan suatu bentuk manifestasi dari seluruh kemampuan dan keterampilan berbahasa. Para pembelajar bahasa Jepang harus menghasilkan bahasa dan tulisan yang tepat secara gramatikal maupun leksikal untuk menuangkan gagasan pada karangan. Hal tersebut menuntut kemampuan mahasiswa untuk menguasai pengetahuan tata bahasa dan kosakata bahasa Jepang yang ditulis dengan huruf kana Namun, penguasaan kosakata yang ditulis dengan kanji merupakan hal yang sulit bagi kebanyakan pembelajar bahasa Jepang. Hal tersebut menyebabkan para pembelajar bahasa Jepang, dalam hal ini mahasiswa Jurusan Sastra Jepang lebih memilih untuk tidak menulis kosakata bahasa Jepang dengan kanji dalam karangannya yang berpengaruh pada frekuensi penggunaan kanji dalam karangan bahasa Jepang. Karena alasan tersebut, penulis merasa tertarik untuk meneliti frekuensi penggunaan kanji dalam karangan bahasa Jepang mahasiswa Jurusan Sastra Jepang UNIKOM Tingkat III Tahun Ajaran 2007/2007, sebagai pembelajar bahasa Jepang. Metode penelitian deskriptif adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data karangan mahasiswa tugas mata kuliah Sakubun III ( III) dan Sakubun Ensh ( ), Penilaian frekuensi penggunaan kanji dalam karangan dilakukan dengan perhitungan pada kemunculan kanji pada karangan masing-masing mahasiswa dibandingkan dengan kemunculan kanji yang seharusnya berdasarkan buku Nihongo Sakubun II ( II). Dari hasil perhitungan nilai rata-rata seluruh mahasiswa, diketahui bahwa nilai frekuensi penggunaan kanji pada karangan mahasiswa Jurusan Sastra Jepang UNIKOM Tingkat III Tahun Ajaran 2007/2007 adalah cukup, dengan Dari data karangan seluruh mahasiswa, juga ditemui bentuk-bentuk kesalahan penulisan kanji pada karangan yang dilakukan mahasiswa, yaitu kesalahan jumlah coretan, kesalahan garis coretan, dan kesalahan penulisan komponen pembentuk Dari perolehan data angket diketahui bahwa faktor-faktor penyebab kesulitan mahasiswa dalam menguasai kanji adalah faktor teknis yaitu jumlah kanji yang banyak, faktor individu yaitu kurangnya motivasi dalam belajar kanji, dan faktor belajar mengajar, yaitu kurangnya pendukung proses belajar mengajar. Untuk mengatasi kesulitan dalam menguasai kanji, cara yang dilakukan mahasiswa adalah dengan memotivasi diri untuk sering berlatih menulis kanji. Saran-saran diberikan kepada mahasiswa, dan staf pengajar Jurusan Sastra Jepang untuk dapat lebih meningkatkan kualitas pengajaran kanji.
Sumber