Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Gaya Komunikasi Mahasiswa Asrama Lontara Asal Bugis Dengan Suku Sunda Di Bandung
Alfi Syahrin NIM. (2018) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Maksud penelitian untuk mendeskripsikan mengenai Gaya Komunikasi Mahasiswa Asrama Lontara Asal Bugis Dengan Suku Sunda. Sub fokus yang digunakan adalah Komunikasi Verbal, Hambatan Komunikasi Non Verbal, Memahami Makna Komunikasi dan Hambatan Komunikasi Verbal. Pendekatan penelitian kualitatif dengan studi deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi nonpartisipan, dokumentasi dan studi pustaka. Adapun informan penelitian terbagi atas tiga informan kunci dan informan pendukung berdasarkan penilaian peneliti yang mampu memenuhi kriteria. Uji keabsahan data menggunakan peningkatan ketekunan, membercheck, dan diskusi teman sejawat. Teknik analisa data dilakukan dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh Komunikasi Verbal yang dimiliki oleh mahasiswa Asrama Lontara asal Bugis adalah menyesuaikan intonasi dalam berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya dan dengan siapa mereka berkomunikasi. Hambatan Komunikasi Non Verbal dilakukan oleh mahasiswa Asrama Lontara asal Bugis dengan menggunakan bahasa Indonesia agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Mahasiwa Asrama Lontara asal Bugis Memahami Makna Komunikasi dengan melakukan adaptasi bahasa dengan mempelajari bahasa Sunda sehingga timbal balik yang diberikan dari lingkungan sekitarnya positif dan bisa menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Hambatan Komunikasi Verbal pun terjadi ketika mahasiswa Asrama Lontara asal Bugis terletak pada aksen daerahnya yang masih melekat saat berkomunikasi. Namun, seiring berjalannya waktu mahasiswa dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Kesimpulan penelitian ini adalah mahasiswa Asrama Lontara asal Bugis menggunakan komunikasi verbal serta membangun komunikasi agar mampu memaknai makna komunikasi untuk mencegah terjadinya hambatan komunikasi. Saran penelitian adalah mahasiswa lebih percaya diri untuk membangun komunikasi dengan lingkungan sekitarnya dan bisa menyesuaikan diri untuk beradaptasi dengan kebudayaan baru.
Ringkasan Alternatif
This research was done in order to identify and describe style communication students of Lontara Dormitory from Bugis with its environment. The sub-focus that used were Verbal Communication, Building Communication, Understanding the Meaning of Communication and Communication Obstacle. This research is a qualitative research using descriptive methods. Techniques of data collection has been used as interviews, non-participant observation, documentation, and literature. Informants have been choosen of three key informants and supporting informants based on the assessment of researchers who are able to criteria. Test the validity of the data have been used enhanced persistence, membercheck, and discussion peers. Data analysis technique was done by the stages of data collection, data reduction, data display, and conclusion drawing. The results obtained show that Verbal Communication students of Lontara Dormitory from Bugis is to adjust the intonation in communicating with its environment and with whom they communicate. Building Communication students of Lontara Dormitory from Bugis using Indonesian language to avoid misunderstanding in communication. Students of Lontara Dormitory from Bugis could nderstanding the Meaning of Communication by doing language adaptation and learning Sundanese language so that feedback from the its environment is positive and could avoid misunderstandings in communicating. Communication obstacle occur when accent the students of Lontara Dormitory from Bugis still attached when communicating. However, over time students could adapt to its environment. The conclusion of this research was students of Lontara Dormitory from Bugis use verbal communication and build communication to be able to interpret the meaning of communication to prevent communication obstacle occurrence. Suggestions from this research, that students are more confident to build communication with its environment and can adapt to new cultures.
Sumber