ABSTRAK Pada dasarnya, kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi bisnis amat kompleks, hat itu akan menimbulkan kesulitan bagi pihak manajemen dalam mengelola, mengawasi dan mengendalikan aktivitas perusahaan secara langsung. Untuk menanggani hal itu pihak manajemen membutuhkan suatu sistem informasi akuntansi yang memadai yang dapat membantu dalam merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan kegiatan di perusahaan. Salah satu aktivitas perusahaan yaitu menjual barang atau jasa. Transaksi penjualan merupakan sumberpendapatan yang penting bagi perusahaan. Kurang dikelolanya aktivitas penjualan dengan baik dapat mernungkinkan terjadinya kecurangan dan resiko yang dapat merugikan perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan perlu menerapkan suatu pengendalian intern yang dapat meminimalisasi bahkan menghindarkan terjadinya kecurangan dan resiko. Pengawasan dalam perusahaan terutama perusahaan besar, tidak mungkin dilakukan sendiri oleh pimpinan perusahaan karena jenjang pegawai yang cukup luas. Disamping itu, kemajuan teknologi informasi yang menyebabkan cara pemrosesan data juga berubah. Ini berarti ancaman terhadap sistem akuntansi juga semakin meningkat. Jadi, perusahaan harus mempunyai alat bantu pengendalian yaitu pengendalian intern. Pada dasarnya elemen yang termasuk dalam pengendalian intern penjualan mengacu pada prosedur dan metode yang dapat meminimalisasi kesalahan pemrosesan data. Dan mempunyai standar untuk melaksanakan praktek yang sehat yang terawasi. Elemen-elemen tersebut adalah lingungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian. Elemen-elemen tersebut mengacu pada tujuan pengendalian intern itu sendiri, seperti menjaga kekayaan perusahaan, menjamin ketelitian dan keandalan data transaksi penjualan dan membantu efektivitas dan efisiensi sistem akuntansi penjualan. Namun pelaksanaan pengendalian intern tidak akan efektif tanpa didukung oleh sistem informasi akuntansi yang memadai. Begitu pula sebaliknya, suatu sistem informasi akuntansi tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya faktor pengendalian. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dilakukan penelitian pada PT INTI (Persero) dengan judul penelitian yaitu "Hubungan Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan dengan Sistem Akuntansi Penjualan Pada PT INTI (Persero)". Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas dari pengendalian intern yang diterapkan pada sistem akuntansi penjualan di PT. INTI (Persero). Data yang dibutuhkan didapat dari pembagian kuisioner kepada 30 pegawai dari bagian penjualan, dan bagian-bagian yang terkait dengan sistem akuntansi penjualan. Metode interval digunakan untuk menganalisa data tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari jawaban responden dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara efektivitas pengendalian intern penjualan dengan sistem akuntansi penjualan. Untuk Menguji hipotesis penelitian yaitu "Terdapat hubungan yang signifikan antara efektivitas pengendalian intern dengan sistem akuntansi", penulis menetapkan efektivitas pengendalian intern dan sistem akuntansi penjualan sebagai variabel yang dijabarkan dalam bentuk kuisioner. Kuisioner yang dijadikan dasar perhitungan dalam penelitian ini berjumlah 30 ekssemplar, yang akan dianalisis dengan menggunakan koefisien korelasi rank spearman. Dari analisa data diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara efektivitas pengendalian intern dengan sistem akuntansi penjualan, hal ini ditunjukan dengan koefisien korelasi sebesar 0,629.

ABSTRAK Pada dasarnya, kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi bisnis amat kompleks, hat itu akan menimbulkan kesulitan bagi pihak manajemen dalam mengelola, mengawasi dan mengendalikan aktivitas perusahaan secara langsung. Untuk menanggani hal itu pihak manajemen membutuhkan suatu sistem informasi akuntansi yang memadai yang dapat membantu dalam merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan kegiatan di perusahaan. Salah satu aktivitas perusahaan yaitu menjual barang atau jasa. Transaksi penjualan merupakan sumberpendapatan yang penting bagi perusahaan. Kurang dikelolanya aktivitas penjualan dengan baik dapat mernungkinkan terjadinya kecurangan dan resiko yang dapat merugikan perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan perlu menerapkan suatu pengendalian intern yang dapat meminimalisasi bahkan menghindarkan terjadinya kecurangan dan resiko. Pengawasan dalam perusahaan terutama perusahaan besar, tidak mungkin dilakukan sendiri oleh pimpinan perusahaan karena jenjang pegawai yang cukup luas. Disamping itu, kemajuan teknologi informasi yang menyebabkan cara pemrosesan data juga berubah. Ini berarti ancaman terhadap sistem akuntansi juga semakin meningkat. Jadi, perusahaan harus mempunyai alat bantu pengendalian yaitu pengendalian intern. Pada dasarnya elemen yang termasuk dalam pengendalian intern penjualan mengacu pada prosedur dan metode yang dapat meminimalisasi kesalahan pemrosesan data. Dan mempunyai standar untuk melaksanakan praktek yang sehat yang terawasi. Elemen-elemen tersebut adalah lingungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian. Elemen-elemen tersebut mengacu pada tujuan pengendalian intern itu sendiri, seperti menjaga kekayaan perusahaan, menjamin ketelitian dan keandalan data transaksi penjualan dan membantu efektivitas dan efisiensi sistem akuntansi penjualan. Namun pelaksanaan pengendalian intern tidak akan efektif tanpa didukung oleh sistem informasi akuntansi yang memadai. Begitu pula sebaliknya, suatu sistem informasi akuntansi tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya faktor pengendalian. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dilakukan penelitian pada PT INTI (Persero) dengan judul penelitian yaitu "Hubungan Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan dengan Sistem Akuntansi Penjualan Pada PT INTI (Persero)". Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas dari pengendalian intern yang diterapkan pada sistem akuntansi penjualan di PT. INTI (Persero). Data yang dibutuhkan didapat dari pembagian kuisioner kepada 30 pegawai dari bagian penjualan, dan bagian-bagian yang terkait dengan sistem akuntansi penjualan. Metode interval digunakan untuk menganalisa data tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari jawaban responden dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara efektivitas pengendalian intern penjualan dengan sistem akuntansi penjualan. Untuk Menguji hipotesis penelitian yaitu "Terdapat hubungan yang signifikan antara efektivitas pengendalian intern dengan sistem akuntansi", penulis menetapkan efektivitas pengendalian intern dan sistem akuntansi penjualan sebagai variabel yang dijabarkan dalam bentuk kuisioner. Kuisioner yang dijadikan dasar perhitungan dalam penelitian ini berjumlah 30 ekssemplar, yang akan dianalisis dengan menggunakan koefisien korelasi rank spearman. Dari analisa data diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara efektivitas pengendalian intern dengan sistem akuntansi penjualan, hal ini ditunjukan dengan koefisien korelasi sebesar 0,629.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-s1-2004-pipinsupia-525