Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Identifikasi Alih Fungsi Lahan Pertanian (Industri) Di Kabupaten Cianjur Serta Dampak Bagi Perkenomian Masyrakat Wilayah Setempat
Agung Gustiawan NIM. (2017) | Skripsi | Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Bagikan
Ringkasan
Kabupaten Cianjur merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Cianjur dikenal sebagai lumbung padi terbesar di Provinsi Jawa Barat, sebagian besar penduduk bergantung dari hasil tanam atau bertani. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya struktur perekonomian setiap tahunnya di Kabupaten Cianjur, mengakibatkan kebutuhan lahan untuk kegiatan nonpertanian cenderung terus meningkat. Kecenderungan tersebut menyebabkan alih fungsi lahan pertanian sulit dihindari. Kecamatan Sukaluyu merupakan salah satu wilayah di Cianjur dengan lahan yang cukup luas dengan luas wilayah Kecamatan Sukaluyu pada tahun 2015 adalah sebesar 48,02 km2 atau 4.802 ha. Dalam Peraturan Daerah No. 17 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur tahun 2011 – 2031 telah menetapkan Kecamatan Sukaluyu sebagai zona industri. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan adanya alih fungsi lahan yang terjadi di Desa Sukasirna dan dampak alih fungsi lahan tersebut terhadap ekonomi masyarakat sekitar, dalam hal ini mata pencaharian dan pendapatan masyarakat yang ada di Desa Sukasirna. Teknik pengumpulan data yaitu dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi dan penyebaran kuesioner kepada masyarakat dan petani, Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi – instansi terkait seperti BAPPEDA, Badan Pusat Statistik, dan kantor Kelurahan Sukasirna. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan overlay peta guna lahan tahun 2006, 2011, dan 2016. Hasil dari penelitian ini adalah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir terlihat telah terjadi alih fungsi lahan dari sawah menjadi industri. Luas lahan sawah pada tahun 2006 adalah 81,1 persen, 2011 berkurang menjadi 77 persen, dan pada tahun 2016 menjadi 66,2 persen. Alih fungsi lahan sawah menjadi industri terbesar terjadi pada tahun 2011 sampai 2016 dengan luas 57,37 ha. Dampak terhadap mata pencaharian dan pendapatan masyarakat pada tahun 2016 telah terjadi penurunan jumlah petani dan terjadi peningkatan jumlah mata pencaharian sebagai karyawan pabrik. Tumbuhnya industri telah meningkatkan pendapatan masyarakat sebesar 41 persen dan tambahan penghasilan seperti berdagang di sekitar kawasan industri. Dampak terhadap petani menyebabkan menurunnya kepemilikan lahan petani dengan persentase 48 persen. Serta dampak lain terhadap lingkungan yaitu pencemaran air dan polusi udara/ suara dengan persentase 70 persen.
Ringkasan Alternatif
Kabupaten Cianjur is one of regencies in Jawa Barat Province. Cianjur is well known as the largest granary in Jawa Barat Province, most of the population depends on the results of cropping or farming. The increase of population and Economic growth resulted in more of land needed. Land requirements for nonagricultural activities are likely to continue to rise. Causing conversion of agricultural land is difficult to avoid. Sukasirna Village is one of ten villages that existed in Kecamatan Sukaluyu. The area of Kecamatan Sukaluyu is about 48.02 km2 or 4,802 ha. In the local Government Regulation No. 17 Year 2012 about Spatial Plan Kabupaten Cianjur in 2011 – 2031 set Kecamatan Sukaluyu bas set industrial zone. The research objectives area to identify land use change and it’s impact when to the economy of community in Desa Sukasirna. Data collection techniques were primary and secondary data collection. Primary data obtained from the results of observation and dissemination of questionnaires to the communities and farmers, while the secondary data obtained from relevant institutions agencies such as BAPPEDA, Badan Pusat Statistik, and the Office of Sukasirna Village. Method used for data analysis were descriptive analysis and overlay techniques for land use map in 2006, 2011, and 2016. The reseach resultan showed there was conversion of agricultural land into industrial land use. The area of agricultural land i.e ricefield in 2006 was 81.1 percent, in 2011 was 77 percent and in 2016, the area was 66.2 percent. The Langest conversion of agricultural land into industrial land was in 2011 to 2016 with an area of 57,37. The impact on livelihoods and people's income in 2016 had a decline in the number of farmers and there was an increasing livelihood of factory employees. The growth of industry increased the income of the community in 41 percent and additional income such as trading around the industrial area. Impacts on farmers led to a decrease in land ownership of farmers with a percentage of 48 percent, as well as other impacts on the environment were water pollution and air /sound pollution with a percentage of 70 percent.
Sumber