Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
IDENTIFIKASI KARATERISTIK KEMACETAN LALU-LINTAS DI RUAS JALAN SRIWIJAYA KOTA CIMAHI BERDASARKAN RASIO KAPASITAS JALAN DAN VOLUME LALU - LINTAS
ASEP SULAEMAN (2008) | Skripsi | Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota , Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Bagikan
Ringkasan
Jalan Sriwijaya merupakan salah satu jalan dengan fungsi jalan kolektor sekunder di bagian Tengah Kota Cimahi yang menanggung beban lalu lintas berat, yaitu pergerakan dari dalam maupun luar kota Cimahi karena peranannya sebagai salah satu pintu keluar-masuk dari/ke Kota Cimahi di bagian Tengah. Besarnya beban lalu lintas menerus dan tingginya intensitas kegiatan pada ruas jalan tersebut telah mengakibatkan ketidakseimbangan dalam penyediaan dan permintaan transportasi di kawasan ini yang berakibat kepada kemacetan. Sebagai langkah awal untuk mengatasi masalah, maka perlu dilakukan kajian untuk memetakan kemacetan yang terjadi, yaitu yang menyangkut pola kemacetan yang terjadi, serta penyebabnya. Pola kemacetan didasarkan pada analisis rasio volume lalu-lintas dan kapasitas jalan (VCR.). Sedangkan penyebabnya dilihat dari keterkaitan volume lalu-lintas dengan sistem jaringan, dan sistem kegiatan. Berdasarkan 7 (tujuh) hari pengamatan (senin-minggu), ternyata pola kemacetan di kedua arah ruas Jalan Sriwijaya hampir sama setiap harinya, kecuali hari minggu. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis, tingkat pelayanan di koridor Jalan Gedung Empat-Sriwijaya lebih baik jika dibandingkan dengan koridor Jalan Dustira-Sriwijaya. Di koridor Jalan Dustira-Sriwijaya setiap harinya sering mengalami hambatan-hambatan yang akhirnya menimbulkan kemacetan, hal ini sering terjadi pada jam 06.00-07.00 dengan tingkat pelayanan jalan (LOS) F. Penyebab kemacetan berdasarkan sub sistem kegiatan tingginya intensitas kegiatan Pasar Antri Baru dan pertokoan di pagi hari serta menjamurnya kios-kios beroda (kios-kios kecil) dan pedagang kaki lima yang berjualan di luar areal pasar yang menggunakan badan jalan dan trotoar serta adanya kegiatan pendidikan di sekitar ruas jalan Sriwijaya memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi kemacetan di ruas jalan ini, terutama pada saat para pelajar akan masuk sekolah pada pagi hari dan siang hari pada saat usai jam belajar. Penyebab kemacetan berdasarkan sub sistem jaringan diakibatkan Kondisi fisik jalan masih ada yang bergelombang dan sering memperlambat laju kendaraan yang melintas serta masih banyaknya trotoar yang tidak terurus dengan dibiarkan begitu saja karena banyaknya tumbuhan liar yang tumbuh dan tidak dipangkas/tidak adanya pemeliharaan. Selain itu persimpangan yang ada menyebabkan kemacetan, karena adanya pertemuan arus lalu-lintas, seperti persimpangan Jalan Dustira yang menuju ke jalan Sriwijaya, serta persimpangan akses menuju terminal dan Pasar Antri Baru, terutama pada jam sibuk pagi yaitu jam 06.00-07.00. Hirarki jalannyapun tidak begitu jelas, sehingga sistem keluar masuknya kendaraan menjadi tidak teratur. Kecepatan tempuh di ruas jalan studi terutama pada jam puncak sangat rendah antara 5-10 km/jam, ini terjadi karena ada pencampuran lalu-lintas lokal dan menerus akibat perkembangan daerah studi dan sekitarnya yang cukup pesat ditambah lagi adanya penyempitan (bottle neck) di ujung Jalan Dustira yang menuju Jalan Sriwijaya, dari 5 lajur menjadi 2 lajur. Selain itu, banyaknya kendaraan yang diparkir dan berhenti dibadan jalan (on street parking) akibat tidak tersedianya lahan parkir dikawasan kegiatan yang mengakibatkan badan jalan berkurang, yang akhirnya dapat menghambat kelancaran lalu-lintas. Kemacetan yang terjadi di ruas Jalan Sriwijaya baik itu kemacetan di koridor Jalan Dustira-Jalan Sriwijaya maupun di koridor Jalan Gedung Empat-Jalan Sriwijaya sebenarnya sifatnya masih sangat sederhana dan belum mengarah kedalam kondisi yang sangat kritis, hal ini dapat dilihat dari rasio antara kapasitas dengan volume pergerakan (VCR) yang melintas di kedua koridor, disitu terlihat hanya pada jam-jam sibuk saja (peak hour) mengalami kemacetan.
Ringkasan Alternatif
Jalan Sriwijaya merupakan salah satu jalan dengan fungsi jalan kolektor sekunder di bagian Tengah Kota Cimahi yang menanggung beban lalu lintas berat, yaitu pergerakan dari dalam maupun luar kota Cimahi karena peranannya sebagai salah satu pintu keluar-masuk dari/ke Kota Cimahi di bagian Tengah. Besarnya beban lalu lintas menerus dan tingginya intensitas kegiatan pada ruas jalan tersebut telah mengakibatkan ketidakseimbangan dalam penyediaan dan permintaan transportasi di kawasan ini yang berakibat kepada kemacetan. Sebagai langkah awal untuk mengatasi masalah, maka perlu dilakukan kajian untuk memetakan kemacetan yang terjadi, yaitu yang menyangkut pola kemacetan yang terjadi, serta penyebabnya. Pola kemacetan didasarkan pada analisis rasio volume lalu-lintas dan kapasitas jalan (VCR.). Sedangkan penyebabnya dilihat dari keterkaitan volume lalu-lintas dengan sistem jaringan, dan sistem kegiatan. Berdasarkan 7 (tujuh) hari pengamatan (senin-minggu), ternyata pola kemacetan di kedua arah ruas Jalan Sriwijaya hampir sama setiap harinya, kecuali hari minggu. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis, tingkat pelayanan di koridor Jalan Gedung Empat-Sriwijaya lebih baik jika dibandingkan dengan koridor Jalan Dustira-Sriwijaya. Di koridor Jalan Dustira-Sriwijaya setiap harinya sering mengalami hambatan-hambatan yang akhirnya menimbulkan kemacetan, hal ini sering terjadi pada jam 06.00-07.00 dengan tingkat pelayanan jalan (LOS) F. Penyebab kemacetan berdasarkan sub sistem kegiatan tingginya intensitas kegiatan Pasar Antri Baru dan pertokoan di pagi hari serta menjamurnya kios-kios beroda (kios-kios kecil) dan pedagang kaki lima yang berjualan di luar areal pasar yang menggunakan badan jalan dan trotoar serta adanya kegiatan pendidikan di sekitar ruas jalan Sriwijaya memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi kemacetan di ruas jalan ini, terutama pada saat para pelajar akan masuk sekolah pada pagi hari dan siang hari pada saat usai jam belajar. Penyebab kemacetan berdasarkan sub sistem jaringan diakibatkan Kondisi fisik jalan masih ada yang bergelombang dan sering memperlambat laju kendaraan yang melintas serta masih banyaknya trotoar yang tidak terurus dengan dibiarkan begitu saja karena banyaknya tumbuhan liar yang tumbuh dan tidak dipangkas/tidak adanya pemeliharaan. Selain itu persimpangan yang ada menyebabkan kemacetan, karena adanya pertemuan arus lalu-lintas, seperti persimpangan Jalan Dustira yang menuju ke jalan Sriwijaya, serta persimpangan akses menuju terminal dan Pasar Antri Baru, terutama pada jam sibuk pagi yaitu jam 06.00-07.00. Hirarki jalannyapun tidak begitu jelas, sehingga sistem keluar masuknya kendaraan menjadi tidak teratur. Kecepatan tempuh di ruas jalan studi terutama pada jam puncak sangat rendah antara 5-10 km/jam, ini terjadi karena ada pencampuran lalu-lintas lokal dan menerus akibat perkembangan daerah studi dan sekitarnya yang cukup pesat ditambah lagi adanya penyempitan (bottle neck) di ujung Jalan Dustira yang menuju Jalan Sriwijaya, dari 5 lajur menjadi 2 lajur. Selain itu, banyaknya kendaraan yang diparkir dan berhenti dibadan jalan (on street parking) akibat tidak tersedianya lahan parkir dikawasan kegiatan yang mengakibatkan badan jalan berkurang, yang akhirnya dapat menghambat kelancaran lalu-lintas. Kemacetan yang terjadi di ruas Jalan Sriwijaya baik itu kemacetan di koridor Jalan Dustira-Jalan Sriwijaya maupun di koridor Jalan Gedung Empat-Jalan Sriwijaya sebenarnya sifatnya masih sangat sederhana dan belum mengarah kedalam kondisi yang sangat kritis, hal ini dapat dilihat dari rasio antara kapasitas dengan volume pergerakan (VCR) yang melintas di kedua koridor, disitu terlihat hanya pada jam-jam sibuk saja (peak hour) mengalami kemacetan.
Sumber