Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Identifikasi Pemanfaatan Dan Penyimpangan Pola Ruang Di Sub Wilayah Kota (Swk) Karees Zona B2
Anugrah Putra Sopiandy NIM. (2018) | Skripsi | Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota , Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota , Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota , Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Bagikan
Ringkasan
Sub wilayah kota (SWK) Karees merupakan kawasan bagian perkotaan yang berada pada pertengahan Kota Bandung dengan kegiatan yang cukup padat pada zona tersebut. Dalam RTRW Kota Bandung SWK Karees termasuk pada wilayah dengan kepadatan tinggi di Kota Bandung wilayah barat. Hal tersebut akan mengakibatkan adanya aktivitas yang mempengaruhi pemanfaatan pola ruang termasuk terjadinya penyimpangan pemanfaatan pola ruang. Penyimpangan yang terjadi dapat berupa pemanfaatan tidak sesuai dengan RDTR yang telah ditetapkan, pemanfaatan ruang terlalu padat (pemukiman padat) yang mengakibatkan menjadi kawasan kumuh. Pemanfaatan ruang tentu tidak terlepas dari peraturan daerah yang mengatur secara keseluruhan. Adapun sasaran dalam penelitian untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu: Identifikasi pemanfaatan dan penyimpangan pemanfaatan ruang di SWK Karees Zona B2. Mengetahui zonasi mana saja dan berapa luasan pemanfaatan dan penyimpangan pola ruang yang terjadi di SWK Karees Zona B2 Kota Bandung. Dan mengetahui peran kelembagaan terhadap pengendalian penyimpangan pola ruang di SWK Karees Zona B2.Metode SIG bertujuan untuk menjelaskan kondisi ruang serta menjelaskan pola spasial di wilayah studi. Serta untuk menyajikan data pemanfaatan dan pengendalian pola ruang dengan membandingkan kondisi eksisting ruang dengan dokumen rencana seperti RTRW dan RDTR Kota Bandung. Pemanfaatan pola ruang dilakukan dengan melakukan observasi lapangan dengan menunjukan bahwa tidak sama dengan Rencana detail Tata Ruang Kota Bandung. Masih beberapa zona tidak sepenuhnya memanfaatkan rencana tersebut. Diantara penyimpangan yang terjadi dari zonasi yang telah dibagi menjadi empat bagian. Pengendalian pemanfaatan pola ruang dapat dilakukan dengan stakeholder yang terkait baik pemerintah daerah, investor maupun pemangku kepentingan lain.
Ringkasan Alternatif
Sub Wilayah Kota (SWK) Karees is an urban area that is in the middle of the city of Bandung with activities that are quite dense in the zone. In the RTRW of Bandung City SWK Karees is included in high density areas in the western city of Bandung. This will result in activities that affect the use of space patterns including the occurrence of irregularities in the use of space patterns. Deviations that occur can be in the form of utilization not in accordance with the RDTR that has been determined, the use of space is too dense (dense settlements) which results in slums. Space utilization is certainly inseparable from the regional regulations that govern the whole.The objectives of the research are to achieve these objectives, namely: Identification of uses and irregularities in spatial use in SWK Karees Zona B2. Knowing which zoning and how much utilization and deviation of spatial patterns occur in SWK Karees Zona B2 Bandung City. And knowing the role of institutions in controlling spatial deviation in SWK Karees Zona B2.The GIS method aims to explain the condition of space and explain spatial patterns in the study area. As well as to present data on the utilization and control of space patterns by comparing the conditions of existing space with plan documents such as the RTRW and RDTR of Bandung City. The use of space patterns is done by conducting field observations by showing that it is not the same as the detailed Bandung City Spatial Plan. Still several zones do not fully utilize the plan. Irregularities in spatial use occur due to lack of strict inspection and control over irregularities in spatial patterns in SWK Karees Zona B2. Among the deviations that occur from zoning which has been divided into four parts. Control of the use of spatial patterns can be done with relevant stakeholders both local government, investors and other stakeholders.