Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
IDENTIFIKASI TINGKAT KEPUASAAN PENGUNJUNG TERHADAP KETERSEDIAAN FASILITAS REKREASI PADA WISATA MUSEUM DI KOTA BANDUNG
FILOMENO MARTINS DA SILVA (2007) | Skripsi | Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota , Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota , Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Bagikan
Ringkasan
Salah satu atribut wisata Kota Bandung adalah wisata pendidikan. Saat ini
wisata pendidikan mulai diminati karena kebutuhan pendidikan outdoor
(laboratorium praktik) telah menjadi bagian dari kurikulum di berbagai institusi
pendidikan. Selain itu, wisata ini juga menyuguhkan berbagai atraksi wisata
museum (museum Geologi, museum Sri Baduga, dan museum Konferensi Asia
Afrika) yang memiliki nilai historis tinggi, serta mengandung unsur-unsur
edukatif, dan inspiratif bagi kalangan pelajar, akademisi maupun masyarakat pada
umumnya.
Keberadaan museum sebagai lembaga yang menyimpan, memelihara dan
memamerkan benda-benda warisan budaya yang bernilai sejarah, kini semakin
banyak dikunjungi oleh para pelajar maupun masyarakat pada umumnya.
Kedatangan pengunjung yang kian banyak tersebut memacu pihak manajemen di
setiap museum untuk melakukan peningkatan kualitas pelayanan dan fasilitas
rekreasi agar dapat memuaskan pengunjungnya. Dalam kondisi persaingan yang
ketat tersebut, hal utama yang harus diprioritaskan oleh manajemen di setiap
obyek wisata museum adalah kepuasan pengunjung agar dapat bertahan, bersaing,
dan menguasai pangsa pasar.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua alat analisis yaitu analisis
deskriptif dan Impotance Performance Analysis. Berdasarkan hasil penelitian
dapat diketahui bahwa pengelola museum di tiga obyek wisata museum (Geologi,
Sri Baduga dan Konferensi Asia Afrika) pada umumnya belum memenuhi
kepuasan pengunjungnya. Oleh karena itu atribut-atribut yang ditawarkan oleh
setiap pengelola museum harus ditingkatkan dan diperbaiki kualitasnya agar
pengunjung yang datang merasa puas, sehingga kelak pengunjung tertarik untuk
datang kembali ke obyek wisata tersebut.
Ringkasan Alternatif
Salah satu atribut wisata Kota Bandung adalah wisata pendidikan. Saat ini
wisata pendidikan mulai diminati karena kebutuhan pendidikan outdoor
(laboratorium praktik) telah menjadi bagian dari kurikulum di berbagai institusi
pendidikan. Selain itu, wisata ini juga menyuguhkan berbagai atraksi wisata
museum (museum Geologi, museum Sri Baduga, dan museum Konferensi Asia
Afrika) yang memiliki nilai historis tinggi, serta mengandung unsur-unsur
edukatif, dan inspiratif bagi kalangan pelajar, akademisi maupun masyarakat pada
umumnya.
Keberadaan museum sebagai lembaga yang menyimpan, memelihara dan
memamerkan benda-benda warisan budaya yang bernilai sejarah, kini semakin
banyak dikunjungi oleh para pelajar maupun masyarakat pada umumnya.
Kedatangan pengunjung yang kian banyak tersebut memacu pihak manajemen di
setiap museum untuk melakukan peningkatan kualitas pelayanan dan fasilitas
rekreasi agar dapat memuaskan pengunjungnya. Dalam kondisi persaingan yang
ketat tersebut, hal utama yang harus diprioritaskan oleh manajemen di setiap
obyek wisata museum adalah kepuasan pengunjung agar dapat bertahan, bersaing,
dan menguasai pangsa pasar.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua alat analisis yaitu analisis
deskriptif dan Impotance Performance Analysis. Berdasarkan hasil penelitian
dapat diketahui bahwa pengelola museum di tiga obyek wisata museum (Geologi,
Sri Baduga dan Konferensi Asia Afrika) pada umumnya belum memenuhi
kepuasan pengunjungnya. Oleh karena itu atribut-atribut yang ditawarkan oleh
setiap pengelola museum harus ditingkatkan dan diperbaiki kualitasnya agar
pengunjung yang datang merasa puas, sehingga kelak pengunjung tertarik untuk
datang kembali ke obyek wisata tersebut.