Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Implementasi Algoritma Fuzzy Logic Pada Game Peranan Jaksa Penuntut
Asep Saepudin NIM. (2014) | Skripsi | Teknik Informatika
Bagikan
Ringkasan
Logika Fuzzy merupakan suatu logika yang memiliki nilai kekaburan atau kesamaran (fuzzyness) antara benar atau salah. Dalam teori logika fuzzy suatu nilai bisa bernilai benar atau salah secara bersama. Namun berapa besar keberadaan dan kesalahan suatu tergantung pada bobot keanggotaan yang dimilikinya. Logika fuzzy memiliki derajat keanggotaan dalam rentang 0 hingga 1. Logika fuzzy dalam game biasanya digunakan dalam pergerakan NPC atau musuh dalam sebuah permainan yang terdiri dari beberapa kondisi agar NPC itu sendiri dapat melakukan aksi atau tingkah laku yang akan mendukung permainan tersebut.. Dalam pembangunan game peranan jaksa penuntut ditemukan masalah bagaimana hakim bisa mengambil keputusan dalam menentukan hukuman kepada terdakwa. Sehingga perlu dibutuhkan suatu algoritma yang dapat di implemantasikan pada NPC hakim. Dalam menentukan keputusan yang dilakukan oleh hakim, dibutuhkan beberapa masukan yang mendukung keputusan tersebut agar pengambilan keputusan bisa berjalan dengan baik. Game yang akan di bangun ini memiliki latar belakang proses persidangan dimana pemain bereperan sebagai seorang jaksa penuntut yang bertugas memberikan hukuman yang berat kepada terdakwa. Dalam memberikan hukuman kepada terdakwa, pemain harus melakukan proses yang menjadi masukan dalam menentukan keputusan yaitu memilih saksi yang sesuai dengan kasus terdakwa, memilih pasal yang sesuai dengan kasus terdakwa dan harus bisa menganalisa pernyataan saksi dari pihak terdakwa sehingga pemain bisa memberikan hukuman yang berat kepada terdakwa. Adapun model yang digunakan dalam logika fuzzy yaitu model sugeno. Setelah tahap implementasi selesai, maka dilakukan tahap pengujian terhadap aplikasi Implementasi algoritma fuzzy logic pada game peranan jaksa penuntut. Pengujian ditujukan pada tingkat kesesuaian nilai defuzzifikasi dengan perilaku yang sudah ditetapkan. Setelah dilakukan pengujian didapatkan kesimpulan bawha rule – rule yang di uji sesuai dengan perancangan dan logika Fuzzy dapat mereprentasikan pengambilan keputusan dengan baik.
Ringkasan Alternatif
Fuzzy logic is a logic that has a value of fuzziness or vagueness (fuzzyness) between right or wrong. In the theory of fuzzy logic could be worth a value of true or false together. But where and how large an error depending on the weight of its membership. Fuzzy logic has a degree of membership in the range 0 to 1 Fuzzy Logic in games is usually used in the movement of NPC or enemy in a game that consists of several conditions so that the NPC itself can take action or behavior that will support the game .. In the development game the role of the prosecutor found the problem of how judges can make decisions in determining the sentence to the defendant. So need need an algorithm that can implemantasikan the NPC judges.In determining the decision made by the judge, it takes several inputs that support the decision-making so that decisions can be run properly. Games that will be built has a background in which players bereperan proceedings as a prosecutor in charge of giving heavy punishment to the accused. In giving punishment to the defendant, the player must make the process of input in the decision making process of choosing an appropriate witness to the defendant's case, select the appropriate section to the case and the defendant must be able to analyze witness statements of the defendant so that the player can give severe punishment to the accused . The model used in the model Sugeno Fuzzy logic.Once the implementation phase is complete, then performed the testing phase of the application of fuzzy logic algorithm implementation on the role of the prosecutor games. Tests aimed at conformance level defuzzification value with a predefined behavior. After testing it was concluded bawha rule - the rule is tested in accordance with the design and Fuzzy logic can represents the fine decision.
Sumber