Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SISTEM OTOMATISASI KEPEGAWAIAN (SOKep) PADA BADAN PROMOSI DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPMD) PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008
RULLY KIRYANTO (2009) | Skripsi | Ilmu Pemerintahan , Ilmu Pemerintahan , Ilmu Pemerintahan
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini dilakukan karena dilatar belakangi oleh masih terjadinya penumpukan permohonan administrasi yang mengakibatkan terjadinya keterlambatan pelayanan Sub Bagian Kepegawaian, maka dari itu diperlukan aplikasi otomatisasi kepegawaian yang dapat di pergunakan oleh setiap karyawan sehingga dalam pelaksanaan administrasi Sub Bagian kepegawaian hanya memberikan otorisasi terhadap administrasi yang dikeluarkan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Edward III tentang faktor pendukung keberhasilan implementasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan yang digunakan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui studi pustaka, studi lapangan dan observasi serta dengan melakukan wawancara, informan dalam penelitian ini adalah aparatur Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan teknik snowball. Keberhasilan Implementasi Kebijakan SOKEP dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah komunikasi dalam Implementasi Kebijakan Sistem Otomatisasi Kepegawaian (SOKEP), Sumber Daya, Disposisi, dan Struktur Birokrasi. Dari keempat faktor itu diharapkan akan meningkatkan Akselerasi Pelayanan Kepegawaian di BPPMD Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan hasil penelitian, komunikasi yang ada di BPPMD Provinsi Jawa Barat belum cukup baik dikarenakan kejelasan penyampaian informasi belum dapat dipahami oleh sebagian aparatur, Sumber daya belum dapat dikatakan memadai karena aparatur belum semuanya menguasai komputerisasi, Disposisi sudah terlaksana dengan baik, Struktur birokrasi sudah sesuai dengan bidangnya masing – masing.
Ringkasan Alternatif
Penelitian ini dilakukan karena dilatar belakangi oleh masih terjadinya penumpukan permohonan administrasi yang mengakibatkan terjadinya keterlambatan pelayanan Sub Bagian Kepegawaian, maka dari itu diperlukan aplikasi otomatisasi kepegawaian yang dapat di pergunakan oleh setiap karyawan sehingga dalam pelaksanaan administrasi Sub Bagian kepegawaian hanya memberikan otorisasi terhadap administrasi yang dikeluarkan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Edward III tentang faktor pendukung keberhasilan implementasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan yang digunakan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui studi pustaka, studi lapangan dan observasi serta dengan melakukan wawancara, informan dalam penelitian ini adalah aparatur Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan teknik snowball. Keberhasilan Implementasi Kebijakan SOKEP dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah komunikasi dalam Implementasi Kebijakan Sistem Otomatisasi Kepegawaian (SOKEP), Sumber Daya, Disposisi, dan Struktur Birokrasi. Dari keempat faktor itu diharapkan akan meningkatkan Akselerasi Pelayanan Kepegawaian di BPPMD Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan hasil penelitian, komunikasi yang ada di BPPMD Provinsi Jawa Barat belum cukup baik dikarenakan kejelasan penyampaian informasi belum dapat dipahami oleh sebagian aparatur, Sumber daya belum dapat dikatakan memadai karena aparatur belum semuanya menguasai komputerisasi, Disposisi sudah terlaksana dengan baik, Struktur birokrasi sudah sesuai dengan bidangnya masing – masing.
Sumber