Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Intervensi Militer Rusia Dalam Konflik Suriah (2015-2017)
Siti Fatimah NIM. (2018) | Skripsi | Hubungan Internasional
Bagikan
Ringkasan
Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana Intervensi Militer Rusia dalam Konflik Suriah 2015-2017 peneliti juga bermaksud ingin mengetahui bagaimana proses Intervensi yang di lakukan oleh Rusia di konflik Suriah, serta ingin mengetahui penyebab konflik yang terjadi di Suriah, dan negara mana saja yang terlibat dalam konflik Suriah. Permasalahan yang terjadi dalam konflik Suriah berawal dari penolakan pembangunan pipa minyak dan gas yang akan di lakukan Qatar dan Turki, Pembangunan pipa minyak dan gas ini akan melintasi wilayah Suriah dan akan di alirkan ke Turki. Namun atas permintaan presiden Putin, pembangunan pipa minyak dan gas ini di tolak oleh pemerintah Suriah sehingga terjadi konflik yang di latar belakangi oleh proyek pipa minyak dan gas dan kepentingan-kepentingan negara lain di dalam nya. Metode penelitiaan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sebagian besar data yang dikumpulkan melalui studi kepustakaan, penelusuran data online, dokumentasi. Penelitian dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang berada di Jakarta, Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Intervensi yang dilakukan oleh militer Rusia dalam Konflik Suriah merupakan aksi yang bukan tanpa alasan, karena Rusia memiliki banyak kepentingan internasional dalam konflik Suriah ini, konflik yang telah terjadi lebih dari lima tahun ini disebabkan oleh penolakan proposal pembangunan pipa minyak dan gas yang akan di bangun oleh Qatar melalui Suriah dan akan di salurkan melalui Turki. Rusia yang merupakan pemasok minyak dan gas di wilayah Eropa, bergerak dengan cara meminta presiden Suriah yaitu Bashar Al- Assad untuk menolak proposal pembangunan pipa minyak dan gas tersebut sehingga terjadilah konflik yang di tunggangi oleh kepentingan berbagai negara di dalam nya. Atas penolakan yang dilakukan oleh presiden Assad terhadap proposal pembangunan pipa minyak dan gas itu Amerika dan sekutunya memutuskan untuk melakukan demonstrasi melawan presiden Assad untuk memastikan bahwa pembangunan pipa minyak dan gas menjadi kenyataan. Dalam hal ini Rusia mendukung penuh kepada Suriah karena untuk memastikan kepentingan negaranya tetap aman dan tetap menjadi pemasok minyak dan gas di wilayah Eropa
Ringkasan Alternatif
This research aims to describe how the Russian Military Intervention in Syrian Conflict 2015-2017 researchers also intends to know how the intervention process undertaken by Russia in the Syrian conflict, and want to know the causes of conflict that happened in Syria, and which countries are involved in the Syrian conflict . The problems that arise in the Syrian conflict stem from the rejection of oil and gas pipeline construction that will be done by Qatar and Turkey. Construction of oil and gas pipeline will cross Syrian territory and will be flown to Turkey. However, at the request of Putin's president, the construction of oil and gas pipeline was rejected by the Syrian government resulting in conflict in the background by the oil and gas pipeline project and the interests of other countries in it. Researcher used descriptive qualitative method. Most of the data collected through library research, online data tracking, documentation. The study was conducted at the Indonesian Institute of Sciences in Jakarta, Indonesia. The results of this study show that the intervention conducted by the Russian military in Syrian Conflict is an action that is not without reason, because Russia has many international interests in this Syrian conflict, the conflict that has happened more than five years is caused by the rejection of proposals construction of oil and gas pipeline which will be built by Qatar through Syria and will be channeled through TurkeyRussia, which one of the supplier of oil and gas in the European region, moves by asking the Syrian President Bashar Al-Assad to reject the proposal for the construction of oil and gas pipeline so that there is conflict in the ride by the interests of various countries in it. On the refusal by Assad's president of the proposed oil and gas pipeline development, America and its allies have decided to hold a demonstration against Assad's president to ensure that the construction of oil and gas pipelines is a reality. In this case Russia fully supports Syria because to ensure the interests of the country remain safe and remain a supplier of oil and gas in the European region.
Sumber