Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Kaji Eksperimental Pengaruh Penggunaan TXV dan Pipa Kapiler terhadap Performansi Ice Slush Machine
Via Agustin (2020) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Ice Slush Machine adalah mesin yang di gunakan untuk membuat minuman dingin bertekstur lembut dan halus seperti salju. Sistem refrigerasi yang digunakan pada Ice Slush Machine ini adalah kompresi uap dengan metode brine cooling. Terdapat berbagai jenis alat ekspansi yang dipakai pada sistem refrigerasi kompresi uap, dan yang paling banyak digunakan adalah TXV dan pipa kapiler. Keduanya mempunyai perbedaan yaitu TXV bisa mengatur laju aliran massa sedangkan pipa kapiler tidak. Hal ini akan menghasilkan dampak yang berbeda terhadap performansi sistem. Pembuatan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan TXV dan pipa kapiler terhadap performansi Ice Slush Machine, membandingkannya, serta mencari yang terbaik diantara keduanya. Metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas akhir ini adalah pengambilan data kemudian melakukan perhitungan untuk mengetahui nilai COP dan efisiensi sistem dari masing-masing penggunaan alat ekspansi dan membandingkannya. Dari hasil pengukuran dan pengolahan data yang telah dilakukan, didapatkan nilai rata-rata COP aktual saat menggunakan TXV sebesar 3,12, COP Carnot sebesar 5,20 dan efisiensi sebesar 60,02%, sedangkan ketika menggunakan pipa kapiler, COP aktualnya sebesar 3,02, COP Carnot sebesar 4,15 dan efisiensi sebesar 72,69%. Konsumsi energi listrik dihitung sampai menit ke-390 saat menggunakan TXV sebanyak 0,97 kWh sedangkan saat menggunakan pipa kapiler hanya 0,959 kWh. Chilling time brine saat menggunakan TXV lebih cepat yaitu 65 menit sedangkan untuk pipa kapiler 110 menit. Untuk produk, waktu yang diperlukan untuk mencapai temperatur rancangannya adalah 30 menit saat menggunakan TXV dan 35 menit saat menggunakan pipa kapiler. Kata kunci: Ice slush machine, TXV, pipa kapiler, performansi.
Ringkasan Alternatif
Ice Slush Machine is a machine that is used to make cold drinks soft and smooth texture like snow. The refrigeration system used in this Ice Slush Machine is vapor compression with the brine cooling method. There are various types of expansion devices used in vapor compression refrigeration systems, and the most widely used are TXV and capillary tube. Both of them have differences, that is TXV can regulate mass flow rates while capillary tube do not. This will have a different impact on system performance. The purpose of this final project is to find out the effect of using TXV and capillary tube on the performance of Ice Slush Machine, comparing it, and finding the best between them. The method used to carry out this final project is data retrieval and then perform calculations to determine the COP value and system efficiency of each use of expansion tools and compare them. From the results of measurements and data processing that have been done, the average COP actual value when using TXV is 3,12, COP Carnot is 5,20 and efficiency is 60,02%, whereas when using capillary tube, the COP actual is 3,02, COP Carnot is 4,15 and efficiency is 72,69%. Electrical energy consumption is calculated until the minute of 390 when using TXV is 0,97 kWh while when using capillary tube only 0,959 kWh. Chilling time brine when using TXV is faster which is 65 minutes while for capillary tube is 110 minutes. For products, the time needed to reach the design temperature is 30 minutes when using TXV and 35 minutes when using capillary tube. Keywords: Ice slush machine, TXV, capillary tube, performance.
Sumber