Air conditioning atau AC adalah salah satu faktor utama yang menentukan kenyamanan termal pada mobil, karena dapat mengondisikan udara yang ada di dalam kabin. Pengondisian udara pada mobil umumnya menggunakan sistem refrigerasi kompresi uap. Kerja kompresor pada sistem AC mobil bergantung pada putaran mesin mobil, akibatnya semakin besar kerja kompresor akan berpengaruh pada penggunaan bahan bakar yang lebih boros. Proses ekspansi pada AC mobil umumnya terjadi pada TXV (Thermostatic Expansion Valve), namun penggunaan TXV sebagai alat ekspansi dapat menimbulkan rugi energi akibatnya nilai entropi mengalami peningkatan. Ejector sebagai alat ekspansi mampu mengurangi rugi energi selama proses ekspansi, maka proses ekspansinya dianggap memiliki nilai isentropik atau entropi konstan. Kinerja dari ejector sangat dipengaruhi oleh diameter motive nozzle yang digunakan, karena menentukan tingkat kevakuman di dalam ejector. Apabila tekanan di dalam ejector tidak vakum, dapat mengurangi laju aliran massa refrigeran ke suction ejector. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan ejector memiliki nilai COP pada 2750 RPM sebesar 1,02, 2500 RPM sebesar 1.29, 2250 RPM sebesar 1.47 dan 2000 RPM sebesar 2.4, sedangkan COP menggunakan TXV pada 2750 RPM sebesar 2.7, 2500 RPM sebesar 2.66, 2250 RPM sebesar 2.66 dan 2000 RPM sebesar 3.61. Nilai COP penggunaan ejector yang rendah menunjukkan bahwa ukuran motive nozzle belum memadai sehingga belum mampu meningkatkan kapasitas pendinginan AC mobil. Kata kunci: AC mobil, TXV, Ejector, COP, Entrainment Ratio.

Air conditioning or AC is one of the main factors that determine the thermal comfort of the car, because it can condition the air in the cabin. Air conditioning in car's generally uses a vapor compression refrigeration system. The work of the compressor on the car's system depends on the engine speed, consequently the greater the work of the compressor will affect the use of more wasteful fuel. The process of expansion on car air conditioners generally occurs in Thermostatic Expansion Valve, but if use TXV as an expansion device can cause energy losses as a result of an increase in entropy value. Ejector as an expansion device can reduce energy losses during the expansion process, so the expansion process is considered to have an isentropic value or constant entropy. The performance of the ejector is influenced by the diameter of the motive nozzle used, because it determines the vacuum level in the ejector. If the pressure inside the ejector doesn't vacuum, it can reduce the mass flow rate of the refrigerant to the suction ejector. The results of the research that use of ejector has a COP value at 2750 RPM of 1.02, 2500 RPM of 1.29, 2250 RPM of 1.47 and 2000 RPM of 2.4, while the COP uses TXV at 2750 RPM of 2.7, 2500 RPM of 2.66, 2250 RPM of 2.66 and 2000 RPM of 3.61. The COP value of using ejector indicates that the size of the motive nozzle is inadequate so it has not been able to increase the cooling capacity of the car air conditioner. Keywords: Car Air Conditioning, TXV, Ejector, COP, Entrainment Ratio.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-cyahsrijan-11186