Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Kaji Eksperimental Perbandingan Performansi Antara Primary Refrigerant R-404a Dengan R-22 Yang Dilengkapi Secondary Refrigerant Berupa Propylene Glycol Dan Air Pada Mini Brine Cooling
Bintang Saputra (2017) | Skripsi | -
Bagikan
Ringkasan
Mesin mini brine cooling merupakan suatu sistem kompresi uap yang menggunakan refrigeran sekunder berupa propyelne glycol dengan konsentrasi 15% dan konsentrasi air sebanyak 85% berdasarkan perbandingan konsentrasi massa. Penggunaan dari refrigeran sekunder ini adalah untuk mengurangi konsumsi energi listrik yang berlebihan selama sistem beroperasi. Kajian yang dilakukan bertujuan membandingan performansi sistem kompresi uap yang antara refrigeran primer R-404A dengan refrigeran R-22 yang telah digunakan sebelumnya. Metoda yang dilakukan adalah dengan mengganti kompresor R-22 ke kompresor R-404A namun tetap menggunakan kapasitas yang sama yaitu 1/3 HP. Perolehan nilai rata-rata dari COPactual dan COPcarnot yang didapat selama keadaan on cycle yaitu 4,2 dan 5,33 dengan nilai rata-rata efisiensinya sebesar 78,9%. Chilling time kabin produk tercapai pada menit ke 45 dengan temperatur sebesar 4,2⁰C dan chilling time pada brine tercapai pada menit ke 40 dengan temperatur sebesar -5,4⁰C. Dibandingkan dengan nilai rata-rata COPactual dan COPcarnot dari refrigeran R-22 diketahui sebesar 3,97 dan 5,65 serta nilai rata-rata efisiensinya sebesar 70,25%. Saat penggunaan refrigeran R-22, diketahui kabin produk tercapai pada menit ke 75 dengan temperatur diketahui 4,5⁰C serta chilling time pada brine tercapai pada menit ke 21 sebesar -5⁰C. Daya listrik dan energi listrik yang dikonsumsi sistem kompresi uap dengan refrigeran R-404A diperoleh sebesar 380,75 watt dan 0,84 kWh. Sementara daya listrik dan energi listrik yang menggunakan R-22 adalah 421,49 watt dan 0,84 Kwh. Oleh karena itu refrigeran primer R-404A yang digunakan lebih baik performansi sistemnya dibandingkan R-22. Kata Kunci: Performansi Refrigerasi, Mini Brine Cooling, Propylene Glycol, Refrigeran R-404A, Refrigeran R-22, Produk Susu.
Ringkasan Alternatif
Mini brine cooling machine is a vapor compression system that is using propylene glycol as secondary refrigerant with 15% concentration and water with 85% concentration based on comparison of mass concentration. The using these secondary refrigerants is to reduce energy consumption. Experimental study of performance comparison between R-404A as primary refrigerant and R-22 as used previously. The method is replace of compressor from R-22 to compressor R-404A but using the same capacity is 1/3 HP. Based on the result obtained the average value of COPactual and COPcarnot during the on cycle condition is 4,2 and 5,33 with an average efficiency rating of 78,9%. Chilling time of cabin product was achieved at 45 minutes with a meansured temperature of 4,2⁰C and chilling time of brine reached at 40 minutes with a measurable temperature of -5,4⁰C. The Compared by average value of COPactual and COPcarnot using previously known R-22 refrigerant that is 3,97 and 5,65 with the average value of efficiency is 70,25%. While the comparison data using R-22 refrigerant, it is known that of cabin product is reached at 75 minutes with a measurable temperature of 4,2⁰C and it is known that chilling time of brine reached at 21 minutes with measurable temperature of -5⁰C. The average value the consumption of electrical power and electrical energy by using R-404A during is equal to 380,75 watt and 0,84 kWh. The electrical power and electrical energy by using R-22 is 421,49 and 0,84 kWh. Therefore this performance use refrigerant R-404A better than compared with R-22. Keywords: Refrigeration Performance, Mini Brine Cooling, Propylene Glycol, Refrigerant R-404A, Refrigerant R-22, Milk.
Sumber
Judul Serupa
- Kaji Eksperimental Performansi Mini Brine Cooling Menggunakan R404A Sebagai Primary Refrigerant dan Ethylene Glycol Sebagai Secondary Refrigerant