Mesin slush ice adalah mesin yang digunakan untuk membuat minuman dingin yang bertekstur lembut dan halus seperti bubur. Mesin slush ice ini menggunakan sistem erefrigerasi kompresi uap dengan metode indirect cooling yang menggunakan propylene glycol sebagai refrigeran sekunder. Penggunaan refrigeran sekunder berfungsi untuk mengoptimalkan konsumsi energi listrik yang berlebihan selama sistem beroperasi. Mesin ini menggunakan kompresor berkapasitas 1/4 HP, pipa kapiler sebagai alat ekspansi, dan temperatur rancangan produk yang didinginkan hingga -2°C. Banyak parameter yang dapat mempengaruhi kinerja sistem, salah satunya diameter pipa kapiler. Diameter pipa kapiler yang tidak tepat akan mempengaruhi drop tekanan refrigeran. Pada tugas akhir ini dikaji kinerja mesin slush ice meliputi COP dan konsumsi energi listrik dengan berbagai variasi diameter pipa kapiler yaitu, 0,02 inci, 0,04 inci, dan 0,06 inci. Hasil pengujian untuk masing-masing diameter pipa kapiler berturut-turut menunjukkan, COPaktual sebesar 2,4, 3,01, dan 1,6, sementara nilai efisiensi sistem yang diperoleh sebesar 66,41%, 67,26%, dan 33%. Konsumsi energi listrik diperoleh dari perhitungan konsumsi daya dikali dengan waktu yaitu selama 10 jam dari masing-masing pengambilan data. Konsumsi daya saat on cycle diperoleh sebesar 192,14 W, 137,16 W, dan 252,32 W, sementara saat off cycle sebesar 2,48 W, 3,59 W, dan 3,63 W, sehingga diperoleh nilai konsumsi energi listrik sebesar 1,396 kWh, 0,728 kWh, dan 1,302 kWh. Kata kunci: Slush ice, diameter pipa kapiler, performansi sistem.

Slush ice machine is a machine which is used to make cold drinks with a soft and smooth texture like slurry. The slush ice machine uses a vapor compression refrigeration system with an indirect cooling method which uses propylene glycol as a secondary refrigerant. The use of this secondary refrigerant is to optimize the consumption of excessive electrical energy during system is operating. The slush ice machine uses a compressor with capacity of 1/4 HP, capillary tube as an expansion tool, and product design temperature is cooled until -2°C. Many parameters can affect the system performance, one of them is capillary tube diameter. Incorrect capillary tube diameter will cause a large pressure drop. In this final project, the performance of the slush ice machine includes COP and electrical energy consumption with various variations of capillary tube diameter which are 0,02-inch, 0,04-inch, and 0,06-inch. The results for each capillary tube diameter show that COPactual are 2,4, 3,01, and 1,6, while the system efficiency are 66,41%, 67,26%, and 33%. The electrical energy consumption is obtained from calculating the power consumption multiplied by the time, which is 10 hours from each data collection. The power consumption when on cycle 192,14 W, 137,16 W, and 252,32 W, while the off cycle is 2,48 W, 3,59 W, and 3,63 W, so that the value of electrical energy consumption is 1,396 kWh, 0,728 kWh, and 1,302 kWh Keyword: Slush ice, capillary tube's diameter, system performance.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-natashashe-12655