Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Kajian Fondasi Jembatan Palangpang Pada Daerah Rawan Potensial Likuifaksi Di Sepanjang Sesar Cimandiri
Bagus Abhista Daffa (2020) | Tugas Akhir | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Likuifaksi merupakan fenomena yang terjadi akibat hilangnya kekuatan geser tanah pada saat terjadi beban gempa bumi. Pada umumnya likuifaksi terjadi karena gempa bermagnitudo besar, berjenis pasir lepas, dan muka air tanah yang dangkal. Sejarah kegempaan di sekitar Jembatan Palangpang terhitung telah mengalami gempa sebanyak 25 kali pada 50 tahun terakhir. Pada penelitian ini penulis melakukan analisis potensi likuifaksi pada fondasi Jembatan Palangpang di daerah Ciwaru, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Penulis menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan Youd dan Idriss (2001) hasil pengujian sondir pada fondasi Jembatan Palangpang didapatkan tanah yang menopang jembatan merupakan tanah aluvium dan endapan pasir pantai, muka air tanah berada di kedalaman 2,5-3 meter. Hasil analisis menunjukan pada kedalaman lebih dari 9 meter tanah mengalami likuifaksi, berdasarkan kasus tersebut perlu dilakukan perkuatan pada fondasi jembatan. Tahap perkuatan dilakukan dengan menambahkan 8 fondasi bored pile pada masing-masing ujung pile cap sebanyak 4 buah. Selain dilakukan perkuatan penulis juga membuat metode mitigasi berupa peta rawan potensi likuifaksi dan jalur evakuasi berdasarkan data peta geologi. Kata Kunci: Gempa Bumi, Likuifaksi, Cyclic Resistance Ratio, Cyclic Stress Ratio.
Ringkasan Alternatif
Liqurfaction is a phenomenon that occurs due to loss of ground shear strength when earthquake loads occur. In general, liquefaction occurs due to large magnitude earthquakes, loose sand type, and shallow ground water level. History of seismicity around the Palangpang Bridge counted as having experienced earthquakes 25 times in the last 50 years. In this study the authors take a liquefaction potential analysis on the foundation of the Palangpang Bridge in Ciwaru, Sukabumi, West Java. The authors uses qualitative and quantitative analysis. Based on Youd and Idriss (2001) the results of the sondir test on the foundation of the Palangpang Bridge found that the soil supporting the bridge is alluvium and coastal sand deposits, the ground water level is at a depth of 2.5-3 meters. The results of the analysis shows that in depths of more than 9 meters the soil run into liquefaction, based on such cases it is necessary to strengthen the bridge foundation. The reinforcement stage is carried out by adding 8 bored pile foundations to each end of the 4 pieces of pile cap. In addition to strengthening the authors also made mitigation methods in the form of maps prone to liquefaction potential and evacuation routes based on geological map data. Keyword(s): Earthquakes, Liquefaction, Cyclic Resistance Ratio, Cyclic Stress Ratio.