Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Kajian Hasil Pengukuran Konsentrasi PM2,5 dan PM10 di Udara Kawasan Industri Kapur dan Lingkungannya
Nizar Zulfikar (2021) | Skripsi | -
Bagikan
Ringkasan
Buruknya kualitas udara di Kabupaten Bandung Barat merupakan masalah serius. Masalah udara kotor disebabkan karena adanya aktivitas industri, asap kendaraan, asap rokok, pembakaran sampah atau material, dan lain sebagainya. Pencemaran udara biasanya dikaitkan dengan banyaknya konsentrasi particulate matter (PM2,5 dan PM10) yang terkandung di udara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi particulate matter (PM2,5 dan PM10) di setiap perumahan radius 0 km, 1 km, dan 2 km dari pusat pabrik serta risiko yang ditimbulkan akibat paparan PM2,5 dan PM10. Perhitungan konsentrasi jumlah partikel menggunakan particle counter merek HTI tipe HT-9600, dan risiko yang ditimbulkan dihitung dengan menganalisis data pasien pengidap penyakit ISPA dari Klinik Pratama Wijaya Medika. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yaitu berdasarkan kejadian alami tanpa perlakuan terhadap obyek yang diteliti dengan pengukuran langsung partikulat di lapangan. Hasil dari penelitian ini nilai konsentrasi PM2,5 indoor di perumahan radius 0 km, 1 km, dan 2 km dari pusat pabrik masing-masing sebesar 142 ̵̉g/m3, 88 ̵̉g/m3, dan 86 ̵̉g/m3, sedangkan untuk nilai konsentrasi PM10 indoor di setiap radius perumahan masing-masing sebesar 330 ̵̉g/m3, 198 ̵̉g/m3, dan 202 ̵̉g/m3. Nilai PM2,5 dan PM10 pada penelitian ini telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 1077/MENKES/PER/V/2011 masing-masing sebesar 35 ̵̉g/Nm3 dan 70 ̵̉g/Nm3. Dari hasil tersebut diketahui bahwa kawasan industri kapur dan perumahan dengan radius 0 km, 1 km, dan 2 km dari pusat pabrik memiliki kualitas udara yang buruk dan berbahaya terhadap penurunan sistem pernapasan. Kata Kunci: Kualitas Udara, ISPA, PM2,5 dan PM10, Perbandingan Kualitas Udara.
Ringkasan Alternatif
Poor air quality in West Bandung Regency is a serious problem. The problem of poor air quality is due to industrial activity, vehicle smoke, cigarette smoke, burning garbage or material, and so on. Air pollution is usually associated with the many concentrations of particulate matter (PM2,5 and PM10) contained in the air. The research aims to analyze particulate matter concentrations (PM2,5 and PM10) in each residential within radius of 0 km, 1 km, and 2 km from the factory center and the risks inflicted due to PM2,5 and PM10 exposure. Obtaining the data of particle concentrations using the HTI-counter brand type HT-9600, and the risk is calculated by analyzing the data of the patients of Upper Respiratory Tract Infection from Pratama Wijaya Medika Clinic. This research is an observational research based on natural events without the treatment of objects examined by the direct measurement of particulate in the field. The results of this study say that the concentration of PM2,5 indoor in residential radius 0 km, 1 km, and 2 km from the center of the factory amounting to 142 Îüg/m3, 88 Îüg/m3, and 86 Îüg/m3, while for the value of indoor PM10 concentration in each housing radius of 330 Îüg/m3, 198 Îüg/m3, and 202 Îüg/m3. The value of PM2,5 and PM10 in this study has exceeded the quality standards set by the Ministry of Health Minister of Republic of Indonesia No 1077/MENKES/PER/V/2011 respectively at 35 Îüg/Nm3 and 70 Îüg/nm3. From the results it is known that the limestone and residential industrial area with a radius of 0 km, 1 km, and 2 km from the factory center has poor air quality and it is harmful to the respiratory system. Keywords: Air Quality, Upper Respiratory Tract Infection, PM2,5 and PM10, Comparison of Air Quality.