Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
KAJIAN KUAT TEKAN BEBAS TANAH LEMPUNG PADALARANG YANG DISTABILISASI DENGAN MATERIAL TAMBAH BERUPA VERMIKULIT DAN SEMEN
Meli Desiani (2015) | Tugas Akhir | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Tanah sebagai material timbunan harus memiliki persyaratan kekuatan, tidak demikian halnya dengan tanah yang berada di Kota Baru Parahyangan Padalarang, dengan nilai CBR yang memenuhi syarat sebagai timbunan jalan ketika kondisi kering, akan tetapi nilai CBR menjadi tidak memenuhi persyaratan ketika diguyur hujan. Maka dari itu, diperlukan adanya stabilisasi pada tanah tersebut, baik menggunakan cara mekanis, mencampurkannya dengan bahan aditif, atau menggunakan perkuatan. Proses stabilisasi yang akan dilakukan adalah mencampurkan tanah tersebut dengan material tambah berupa vermikulit dalam beberapa variasi campuran mulai dari 2%, 4%, 6%, 8%, hingga 10%, dan penambahan semen 8% yang digunakan pada tiap-tiap proporsi campuran tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja bahan vermikulit dan semen terhadap tanah yang distabilisasi, dan diukur melalui perubahan kekuatannya menggunakan pengujian kuat tekan bebas dan CBR. Dari hasil pengujian dengan menggunakan kajian kuat tekan bebas, didapat bahwa komposisi ideal campuran adalah 4% vermikulit dan 8% semen dengan masa peram 3 hari, yang ditentukan berdasarkan penilaian metoda kualitatif, yaitu aspek kualitas, aspek biaya, dan aspek ramah lingkungan. Terdapat kenaikan nilai kuat tekan bebas (qu) sebesar 18,792 kg/cm2, yaitu dari nilai qu pada tanah asli sebesar 3,375 kg/cm2 menjadi 22,167 kg/cm2 pada nilai qu tanah campuran vermikulit dan semen, sedangkan CBR dari 4.3 % meningkat menjadi 18.5%. Hal ini menunjukkan bahwa vermikulit dan semen dapat meningkatkan daya dukung tanah, sehingga tanah di wilayah Kota Baru Parahyangan Padalarang dapat digunakan sebagai lapisan fondasi pada konstruksi jalan. kata kunci: stabilisasi tanah, vermikulit, semen, kuat tekan bebas, CBR
Ringkasan Alternatif
Soil as embankment material shall have power requirements, but soil at Kota Baru Parahyangan Padalarang has CBR value that qualifies as a heap of highway when conditions are dry, but the CBR value becomes not qualified when it rained. Therefore, it is necessary to stabilize the soil, either using mechanical means, mixed with additives, or use the reinforcement. The stabilization process will be mixing the soil with added material such as vermiculite with 2%, 4%, 6%, 8%, and 10%, and the addition of cement as much as 8% used in the mix proportions of each soil and cement. This research aims to determine the performance of the vermiculite and cement to soil stabilized, and it performance is measured through changes in the strength of materials by using unconfined compressive strength test, and CBR. After research, the results is the ideal mixed composition of soil stabilization is 4% vermiculite and 8% cement with 3 days curing time, which determined of qualitative methods, they are quality aspect, cost aspect, and eco environment aspect. There are increases of q u value as much as 18,792 kg/cm2 value of original soil as much as 3,375 kg/cm2 becomes 22,167 kg/cm value of mixed of soil, vermiculite and cement, and CBR value from 4.3 % to 18,5 %, this shown that vermiculite and cement can increase bearing capacity of soil, so the soil at Kota Baru Parahyangan Padalarang can be used as the foundation layer for highway construction. Keywords: soil stabilization, vermiculite, cement, unconfined compression strength, CBR