Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Kajian Literatur Ekstraksi Dibantu Gelombang Mikro pada Pelindian Dedak Padi dengan Pelarut Etanol dan N-Heksana
Regina Taskia Amalia (2021) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Perolehan minyak dedak menggunakan metode sederhana memerlukan waktu yang cukup lama dan produk yang dihasilkan hanya sedikit. Perolehan tersebut dapat ditingkatkan dengan menggunakan bantuan gelombang mikro pada proses ekstraksi yang dipengaruhi oleh besarnya daya yang digunakan dan perbandingan banyaknya pelarut terhadap umpan (S/F). Tujuan dari kajian literatur ini adalah mendapatkan pembahasan baru tentang ekstraksi minyak dedak dengan metode konvensional maupun dengan bantuan gelombang mikro dari beberapa literatur yang ditinjau, sehingga dapat mengetahui pengaruh kondisi operasi dan hasil operasi terbaik pada ektraksi minyak dedak padi dengan metode MAE dan konvensional menggunakan pelarut etanol maupun n-heksana serta perbandingannya. Metode yang digunakan pada penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan dan mengolah data-data dari literatur yang telah diperoleh. Hasil kajian literatur menunjukkan bahwa operasi terbaik metode MAE menggunakan etanol pada S/F 8:1 dengan daya 700 watt selama 20 menit dan menggunakan n-heksana pada S/F 10:1 dengan daya 380 watt selama 20 menit, sedangkan metode konvensional pelarut etanol pada S/F 7:1 dengan suhu 78Ãâ¹ÃÅ¡C selama 3 jam dan pada pelarut n-heksana S/F 7:1 dengan suhu 69Ãâ¹ÃÅ¡C selama 3 jam. Ekstraksi minyak dedak metode MAE paling sesuai digunakan memakai pelarut etanol, sedangkan ekstraksi minyak dedak metode konvensional paling sesuai digunakan memakai pelarut n-heksana. Komposisi asam lemak hasil ekstraksi minyak dedak metode MAE dengan pelarut etanol didominasi oleh asam linoleat sekitar 53% sedangkan pada pelarut n-heksana didominasi oleh asam oleat dan linoleat dengan persentase sekitar 35%.
Ringkasan Alternatif
To obtain bran oil using a simple method, it takes a long time and produces only a small amount of product. This can be increased by using microwave assistance in the extraction process. There are several factors that can affect the extraction process, including the power and the ratio of solvent to the feed (S/F). The purpose of this literature review is to get a new discussion about the extraction of bran oil using conventional methods or with the help of microwaves from some of the reviewed literature, so we can find out the effect of operating conditions and the best operating results on rice bran oil extraction using the MAE method and conventional using ethanol and n-hexane solvents and their comparisons. The method used in this study was carried out by collecting and processing data from the literature that had been obtained. The results of the literature review show that the best operation of the MAE method uses ethanol at S / F 8:1 with a power of 700 watts for 20 minutes and uses n-hexane at S / F 10:1 with a power of 380 watts for 20 minutes, while the conventional method is ethanol solvent at S / F 7:1 with a temperature of 78Ãâ¹ÃÅ¡C for 3 hours and in n-hexane S / F 7:1 with a temperature of 69Ãâ¹ÃÅ¡C for 3 hours. The MAE method of bran oil extraction is most suitable for using ethanol solvent, while the conventional method of bran oil extraction is most suitable for using n-hexane as a solvent. The composition of fatty acids from the MAE method of brain oil extraction using ethanol solvent was dominated by linoleic acid around 53%, while the n-hexane solvent was dominated by oleic and linoleic acids with a percentage about 35%.