Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
KAJIAN PENGARUH PERBEDAAN METODE PEMADATAN MUTU BETON NORMAL
Tatan Rustandi (2006) | Tugas Akhir | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
ABSTRAK
Salah satu hal penting dalam pembuatan benda uji yaitu proses pemadatan, dimana dalam proses ini campuran beton akan saling mengisi sehingga memperkecil rongga udara dalam beton. Oleh karenanya proses pemadatan yang dilakukan akan sangat mempengaruhi kualitas benda uji yang dihasilkan. Menurut SNI-03-2493-1991 proses pemadatan untuk pembuatan benda uji dilaboratorium dapat dilakukan dengan tiga metoda, yaitu dengan metode internal (jarum penggetar), metode eksternal (meja penggetar), clan dengan batang penusuk. Dengan metode pemadatan yang berbeda pada pembuatan benda uji, tentunya akan dihasilkan mutu yang berbeda pula. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukaan kajian eksperimental di laboratorium yang bertujuan untuk mengetahui mutu beton yang dihasilkan dari ketiga metode tersebut sehingga dapat menyimpulkan metode yang paling efektif pada pembuatan benda uji beton. Hasil kajian menunjukkan bahwa beton dengan metode pemadatan eksternal yang sering dipakai di laboratorium memiliki kuat tekan yang paling tinggi. Beton dengan metode pemadatan internal memiliki kuat tekan yang mendekati metode pemadatan eksternal yang sering dilakukan di laboratorium. Sedangkan beton yang dihasilkan dengan metode pemadatan penusukan memiliki kuat tekan paling rendah dibandingkan kedua metode pemadatan yang lain. Oleh karena itu pembuatan benda uji di lapangan akan lebih baik bila menggunakan pemadatan internal dari pada pemadatan penusukan yang paling sering dilakukan.
Ringkasan Alternatif
ABSTRAK
Salah satu hal penting dalam pembuatan benda uji yaitu proses pemadatan, dimana dalam proses ini campuran beton akan saling mengisi sehingga memperkecil rongga udara dalam beton. Oleh karenanya proses pemadatan yang dilakukan akan sangat mempengaruhi kualitas benda uji yang dihasilkan. Menurut SNI-03-2493-1991 proses pemadatan untuk pembuatan benda uji dilaboratorium dapat dilakukan dengan tiga metoda, yaitu dengan metode internal (jarum penggetar), metode eksternal (meja penggetar), clan dengan batang penusuk. Dengan metode pemadatan yang berbeda pada pembuatan benda uji, tentunya akan dihasilkan mutu yang berbeda pula. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukaan kajian eksperimental di laboratorium yang bertujuan untuk mengetahui mutu beton yang dihasilkan dari ketiga metode tersebut sehingga dapat menyimpulkan metode yang paling efektif pada pembuatan benda uji beton. Hasil kajian menunjukkan bahwa beton dengan metode pemadatan eksternal yang sering dipakai di laboratorium memiliki kuat tekan yang paling tinggi. Beton dengan metode pemadatan internal memiliki kuat tekan yang mendekati metode pemadatan eksternal yang sering dilakukan di laboratorium. Sedangkan beton yang dihasilkan dengan metode pemadatan penusukan memiliki kuat tekan paling rendah dibandingkan kedua metode pemadatan yang lain. Oleh karena itu pembuatan benda uji di lapangan akan lebih baik bila menggunakan pemadatan internal dari pada pemadatan penusukan yang paling sering dilakukan.