Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
KAMPANYE BAHASA KEMASAN PRODUK MAKANAN BAGI KESEHATAN
REDI HAMIBIB (2007) | Skripsi | Desain Komunikasi Visual , Desain Komunikasi Visual
Bagikan
Ringkasan
Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya bungkus makanan dan cenderung dianggap sebagai "pelindung" makanan. Ketika suatu jenis makanan sudah berada dalam satu kemasan atau bungkus, biasanya orang menganggap makanan itu dalam status aman dan sehat. Padahal, pandangan seperti ini jelas-jelas keliru. Aman tidaknya makanan kemasan bergantung pada jenis bahan kemasannya.
Sebaiknya mulai sekarang cermat dalam memilih kemasan makanan. Ada begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan. Akan tetapi, tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya. Salah satu bahan kemasan yang harus diwaspadai adalah kemasan styrofoam. Bahan inilah yang paling banyak digunakan, dan yang lebih penting lagi tidak semua kemasan styrofoam bisa digunakan untuk pembungkus atau kemasan makanan maupun minuman.
Styroform digunakan untuk mengolah, menyimpan, maupun mengemas makanan. Kemasan tradisional seperti dedaunan atau kulit hewan sudah jarang digunakan, kemasan styrofoam memang lebih praktis dan tahan lama. Meski demikian, di luar sifatnya yang praktis, kemasan styrofoam punya kelemahan, tidak tahan panas dan dapat mencemari produk akibat migrasi komponen monomer yang akan berakibat buruk terhadap kesehatan konsumen. Selain itu, kemasan styrofoam juga bermasalah untuk lingkungan karena merupakan bahan yang tidak dapat dihancurkan dengan cepat dan alami.
Ringkasan Alternatif
Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya bungkus makanan dan cenderung dianggap sebagai "pelindung" makanan. Ketika suatu jenis makanan sudah berada dalam satu kemasan atau bungkus, biasanya orang menganggap makanan itu dalam status aman dan sehat. Padahal, pandangan seperti ini jelas-jelas keliru. Aman tidaknya makanan kemasan bergantung pada jenis bahan kemasannya.
Sebaiknya mulai sekarang cermat dalam memilih kemasan makanan. Ada begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan. Akan tetapi, tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya. Salah satu bahan kemasan yang harus diwaspadai adalah kemasan styrofoam. Bahan inilah yang paling banyak digunakan, dan yang lebih penting lagi tidak semua kemasan styrofoam bisa digunakan untuk pembungkus atau kemasan makanan maupun minuman.
Styroform digunakan untuk mengolah, menyimpan, maupun mengemas makanan. Kemasan tradisional seperti dedaunan atau kulit hewan sudah jarang digunakan, kemasan styrofoam memang lebih praktis dan tahan lama. Meski demikian, di luar sifatnya yang praktis, kemasan styrofoam punya kelemahan, tidak tahan panas dan dapat mencemari produk akibat migrasi komponen monomer yang akan berakibat buruk terhadap kesehatan konsumen. Selain itu, kemasan styrofoam juga bermasalah untuk lingkungan karena merupakan bahan yang tidak dapat dihancurkan dengan cepat dan alami.